Berikut Sejarah Singkat Kampus STIKA dan Perubahan Status Menjadi INSTIKA Sumenep

 
Berikut Sejarah Singkat Kampus STIKA dan Perubahan Status Menjadi INSTIKA Sumenep

LADUNI.id, Sumenep - Kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman (STIK) Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada awalnya didorong oleh keinginan luhur pengurus Yayasan Annuqayah di mana dengan melihat perkembangan santri Annuqayah tahun demi tahun yang semakin bertambah. 

Selain itu, memperhatikan alumni Sekolah/Madrasah tingkat Menengah Atas (MA 1 Annuqayah, MA 2 Annuqayah, SMA 1, SMA 2 dan SMA 3 Annuqayah) yang berminat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi terutama ke STAIN/IAIN/UIN, maka dari hasil kerja panitia yang dibentuk oleh dewan pengurus Yayasan Annuqayah, didirikanlah Perguruan Tinggi Islam Anuqayah  dengan nama PTIA berdasarkan SK. Ketua Umum Yayasan Annuqayah Nomor : I.b./B/ KPTS/1984 dengan fakultas pertama yang dipilih adalah Fakultas Syari’ah Jurusan Tafsir Hadits (TH), karena dianggap lebih sesuai dengan kajian-kajian yang diberikan di pondok pesantren, dengan mahasiswa angkatan pertama 43 orang.

Sejalan dengan peraturan yang berlaku, PTIA yang dibuka resmi pada tanggal 13 Oktober 1984, pada tanggal 1 Januari 1986 dirubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Annuqayah (STISA), karena masih belum memenuhi syarat untuk menjadi sebuah perguruan tinggi. Perkembangan berikutnya, setelah dilakukan supervisi oleh Kopertais Wilayah IV Surabaya status Idzin OperasionalSTISA baru diperoleh pada tanggal 20 Maret 1986 dengan surat nomor : 79/K/F/I/P/1986.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN