Kisah Perhatian Besar Habib Ali Kwitang Terhadap NU

LADUNI.ID, Jakarta - Pada suatu hari, para kiai berkumpul di Kantor Partai Nahdatul Ulama. Mereka duduk di atas karpet yang digelar di sebuah ruangan besar. Mereka bermusyawarah di dalamnya untuk menjawab sejumlah masalah sosial keagamaan dan kebangsaan yang muncul di era Sukarno.
Puluhan kitab yang diperlukan diturunkan dari lemari buku. Semuanya diletakkan di atas lekar (dampar) panjang, sejenis rehal yang biasa dijadikan tempat menaruh Al-Quran. Semua ini dipakai untuk memudahkan peserta musyawarah untuk melihat rujukan akurat terkait teks yang diperlukan.
Pada musyawarah ini tampak hadir Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi atau lebih terkenal dengan Habib Ali Kwitang, Al-Habib Ali bin Husein Al-Athas atau Habib Ali Bungur, Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Athas. Habib Ali Kwitang memenuhi undangan anak angkatnya, KH. Idham Chalid yang ketika itu merupakan Ketua Umum PBNU.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Tags
Support kami dengan mengaktifkan NSP ini:
Konten Terkait
- Bermimpi Orang Sepuh Bersama Rasulullah
- Majelis Habib Ali bin Abdurrahman Kwitang
- Habib Ali Kwitang yang Selalu Menangis Saat Buka Kitab Bakti pada Orangtua
- Kisah Awal Mula Habib Ali Al-Jufri Jatuh Hati kepada Habib Umar bin Hafidz
- Perlakuan Habib Ali Kwitang pada Orang yang Membencinya
- Kisah Perhatian Besar Habib Ali Kwitang Terhadap NU
- Kisah Habib Ali Kwitang Deklarasikan Diri Jadi Nahdliyin pada Tahun 1933
- Info Harian Laduni: 13 Oktober 2023
- Tahun 1933, Moment Ketika Habib Ali Kwitang Menjadi Nahdliyin
- Kisah Saat Habib Ali Kwitang Marah karena Lambang NU Diletakkan Sembarangan
Silakan menyampaikan komentar, testimoni, pengalaman terhadap beliau.
Memuat Komentar ...