Demontrasi Bukan Berasal dari Budaya Islam, Benarkah?

 
Demontrasi Bukan Berasal dari Budaya Islam, Benarkah?

LADUNI.ID,KOLOM-Hingga pada suatu hari, di akhir hari pengepungan, Sayyidina Utsman bin Affan membuka dan membiarkan pintu rumahnya terbuka. Beliau kemudian duduk dan mengambil mushaf al-Quran dan membacanya.

Para pendemo pun melihat Sayyidina Utsman yang sedang membaca al-Qur’an melalui bilik pintu rumahnya. Kesempatan emas ini dimanfaatkan para pendemo untuk masuk ke dalam, sampai akhirnya membunuh Sayyidina Utsman. 

Sayyidina Utsman bin Affan gugur syahid di tangan para pendemo kaum pemberontak. Saat itu, Sayyidina Utsman sedang berpuasa dan sedang membaca Kalam Mulia al-Quran. Sang istri yang melihat segera bergegas menolong hingga akhirnya jari jemarinya pun terpotong di tangan para pendemo. Ya Allah, sungguh Engakau telah muliakan Dzun Nurrain.

Berkata Ibn Abbas Radhiyallohu ‘Anhu: “Aku duduk bersama Rasul SAW, maka datanglah Utsman bin Affan RA, maka Rasul SAW berkata padanya: Wahai Utsman, engkau akan dibunuh sedang engkau sedang membaca surat Al Baqarah, dan darahmu akan menciprat pada ayat (Yang artinya: Maka Allah akan mencukupkan kalian dengan kecukupan dan Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui). Engkau akan dibangkitkan sebagai pemimpin di hari kiamat, dan akan cemburu padamu penduduk Barat dan Timur, dan engkau akan memberi syafaat sebanyak rakyat Rabi’ah dan Mudharr (Rabi’ah dan Mudharr adalah dua qabilah arab yg banyak jumlahnya).”

Dan kini, aksi demo terus ada sampai sekarang, demo mengatasnamakan Islam. Sedikit-sedikit umat Islam demo. Ada masalah ini dan itu demo.

Tidak suka kepada orang lain demo. Ingin menuntut sesuatu demo. Yang lebih mengerikan lagi, berdemo sambil membawa-bawa mushaf al-Quran seperti ciri khasnya kelompok Salafi Mesir.

Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia dan orang-orang yang bertaqwa, bukan untuk dijadikan alat demo-demoan. Al-Quran itu untuk dibaca, dipelajari, ditadabburi dan diamalkan, bukan sebagai tameng demonstrasi. Apakah dikira dengan membawa-bawa mushaf al-Quran atau simbol-simbol Islam dalam berdemo menjadikan demo itu Islami?

Tidak sama sekali, yang ada justru sebaliknya. Islam itu suci dari hal-hal yang hina. Dahulu Sayyidina Utsman bin Affan dibunuh saat membaca al-Qur’an oleh para pendemo, dan kini golongan Salafi berdemo sambil membawa-bawa al-Qur’an sebagai ciri khasnya.

Ingat, Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan dan mencontohkan umatnya untuk berdemo. Tidak ada Sahabat Nabi SAW pun yang pernah berdemo. Dan lihatlah bagaimana Sayyidina Utsman bin Affan lebih memilih surga bersama Rasulullah SAW ketimbang menanggapi para pendemo.

Aksi demo justru pertama kali diajarkan oleh kelompok pemberontak yang dimotori dibelakangnya orang Yahudi. Akankah umat Islam mau mengikuti jejak kaum  pemberontak dan Yahudi? Atau mengikuti jejak Nabi SAW dan para sahabatnya? Jawabannya ada pada umat Islam itu sendiri.

****Ahmad Sahal Al-Yacobi, Pemerhati Masalah Sosial Keagamaan