Menag Lukman Hakim Saifuddin : Moderat adalah Hakikat Agama

 
Menag Lukman Hakim Saifuddin : Moderat adalah Hakikat Agama

LADUNI.id, Jakarta - Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin mengemukakan tentang pentingnya moderasi dalam beragama. Sebab menurutnya, moderat merupakan hakikat agama.

Hal itu disampaikan Lukman pada acara halaqah Pengembangan Pendidikan Islam 2019 bertajuk “Moderasi Beragama untuk Pendidikan Islam yang Maju dan Berbudaya” di Mercure Hotel Convention Ancol Jakarta, Senin (11/3).

“Tidak ada ajaran agama yang berlebih-lebihan, yang ekstrem. Itulah mengapa moderasi itu beragama, bukan moderasi agama. Jadi beragamanya itu yang harus senantiasa menjadi moderat,” kata Lukman.

Ia menjelaskan, Kementerian Agama sebagai pelaksana dari negara terus berupaya mengajak masyarakat agar berpaham moderat dan menjauhkan diri dari dua kutub pemahaman keagamaan yang ekstrem, baik ekstrem konservatif maupun liberal.

“Negara, pemerintah melalui Kementerian Agama, bagaimana agar cara pandang, pemahaman dan perilaku keberagamaan kita bisa kembali ke tengah, kembali menjadi moderat karena hakikat agama itu moderat,” ucapnya.

Pertama, ekstrem konservatif, yakni pihak yang dalam memahami agama hanya berdasarkan teks yang tertera dalam kitab suci dan menafikan konteks, seperti dalam memahami Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 44 tentang memutuskan sesuatu berdasarkan hukum yang diturunkan Tuhan.

Menurutnya, pemahaman tersebut melahirkan kekeliruan karena tidak mengakui, bahkan menyalahkan segala produk hukum manusia, seperti Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

“Ini salah satu pemahaman yang berlebih-lebihan,” ucapnya.

Kedua, ekstrem liberal, yaitu pihak yang dalam memahami agama hanya bertumpu pada akal sehingga pemahamannya tercerabut dari teks itu sendiri.

“Jadi kalau tadi bertumpu pada teks, ini terlalu melihat konteksnya, dan sedemikian rupa berlebihannya, sehingga tekesan atau bisa terjebak pada pemahaman dan perilaku yang justru tercerabut dari teks itu sendiri, dari substansi teks itu sendiri,” ucapnya. (Husni/NU Online)