Doa Memindah atau Menghentikan Hujan

 
Doa Memindah atau Menghentikan Hujan
Sumber Gambar: theguardian.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Dan satu hal yang terpenting untuk dicatat, adalah bahwa hujan adalah kehendak Allah SWT.

Hujan merupakan rahmat Allah SWT. Dengan hujan itu tanah-tanah semakin subur dan tanaman tumbuh berkembang. Tetapi, terkadang hujan juga bisa berupa musibah yang merusak. Karena itu ada yang merasa bersyukur mendapatkan guyuran hujan, dan pada saat yang sama juga ada yang merasa sedih sebab terkena hujan yang merusak.

Pada dasarnya semua orang bisa menghindarkan dirinya dari kuyuban air hujan. Misalnya dengan berlindung di bawah payung, di balik mantel anti hujan, atau meneduh di bawah pohon. Tetapi terkadang, dalam kondisi tertentu ada acara hajatan yang mengharapkan tidak turun hujan, maka biasanya ada sebagian orang yang berikhtiar untuk "menghentikan" atau "memindahkan" hujan tersebut. Sebagai orang Islam, ikhtiar yang akan dilakukan tentu akan mencari tuntunan yang tidak bertentangan dengan syariat, yakni dengan melalui doa.

Jika dilihat dalam riwayat-riwayat Hadis, maka akan ditemukan sesungguhnya hal itu pernah juga dilakukan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya. Rasulullah SAW pernah berdoa agar hujan yang turun itu dipindahkan dan tidak merusak. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Kitab

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN