Hukum Mengkonsumsi Hati Hewan dan Darahnya

 
Hukum Mengkonsumsi Hati Hewan dan Darahnya

LADUNI.ID, Seseorang yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal didasarkan pada perintah agama tentu akan selalu berhati-hati, disamping mencari makanan dan minuman yang baik dan sehat dia juga berhati-hati dalam memilih sesuatu agar sesuai dengan aturan dalam Agama Islam. 

Makanan halal menurut islam adalah segala jenis makanan yang tidak mengandung zat yang haram serta diperoleh dengan cara yang baik. Hati seekor sapi halal untuk dimakan atau dikonsumsi , sedang didih (Darah Ayam) itu haram. Darah itu najis kecuali hati, limpa, misik dan gumpalan darah dalam kandungan menurut pendapat yang lebih ashoh. Marus (didih) adalah hasil olahan dari darah yang notabene haram untuk dikonsumsi. Darah dimasak, kemudian didiamkan seperti agar-agar. Meskipun sama-sama berbentuk gumpalan seperti hati, tetapi berbeda dalam hal penciptaan pada sejatinya. Oleh karenanya marus / didih tidak boleh dimakan dan hukumnya najis. Wallohu a'lam. 

Keterangan, dalam kitab:

الأشباه والنظائر - شافعي (ص: 674)

الدم نجس إلا الكبد و الطحال و المسك و العلقة في الأصح

أسنى المطالب في شرح روض الطالب (1/ 11)

قال الرَّافِعِيُّ وَلِأَنَّ الْمِسْكَ فيها طَاهِرٌ وَلَوْ كانت نَجِسَةً لَكَانَ الْمَظْرُوفُ وَهِيَ خُرَّاجٌ بِجَانِبِ سُرَّةِ الظَّبْيَةِ كَالسَّلْعَةِ فَتَحْتَكُّ حتى تُلْقِيَهَا هذا إنْ انْفَصَلَتْ من ظَبْيَةٍ حَيَّةٍ فَإِنْ انْفَصَلَتْ من مَيِّتَةٍ فَنَجِسَةٌ كَاللَّبَنِ بِخِلَافِ الْبَيْضِ الْمُتَصَلِّبِ لِنُمُوِّهِ بِخِلَافِهَا وَظَاهِرُ كَلَامِهِ كَالْأَصْلِ أَنَّ الْمِسْكَ طَاهِرٌ مُطْلَقًا

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN