Mendidik Anak dengan Membacakannya Al-Fatihah

 
Mendidik Anak dengan Membacakannya Al-Fatihah
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah pengajian Gus Miek, beliau pernah memberikan nasihat untuk para orang tua dalam mendidik anak. Menurut beliau mendidik anak tidak hanya bisa mengandalkan kebutuhan lahiriyah belaka. Adalah yang penting justru sisi batin atau spiritual yang harus dikuatkan oleh orang tua. Gus Miek menyarankan agar para orang tua selalu membacakan Al-Fatihah untuk anak, karena dari situlah Allah SWT membukakan hati sang anak.

"Dandani anak, dandani bojo, nggae cangkem, nggae kata-kata, nasehat niku mpun boten usum. Sing usum damel getaran bathiniyyah. Termasuk anake difatihai siji-siji, sopo weruh, kenek sinare fatihah, dadi kebuka anak-anake dadi sholeh, gelem nyantri, gelem sholat," dawuh Gus Miek dalam sebuab kesempatan.

(Memperbaiki anak, memperbaiki istri, pakai mulut, pakai kata - kata, pakai nasihat itu sudah bukan musimnya. Sekarang yang musim adalah pakai getaran batiniyyah. Termasuk anaknya dikirimi fatihah satu -satu, siapa tahu terkena sinar fatihah menjadi terbuka (hatinya). Anak-anaknya menjadi sholeh, mau nyantri mau sholat).

Sisi spiritual adalah bagian utama dari kepribadian seorang anak. Karena itu, Gus Miek menganjurkan para orang tua untuk mengamalkan Surat Al-Fatihah, yakni membacakannya atau menghadiahkan bacaan Surat Al-Fatihah untuk anak. Dengan amalan ini, maka hatinya anak akan menjadi lunak dan kelak diharapkan menjadi anak yang sholeh. 

Dalam konteks dunia modern, mungkin anjuran Gus Miek itu ada yang menganggapnya tidak relevan, padahal jika dikaji lebih jauh lagi, banyak fenoma anak-anak remaja yang tidak mempedulikan orang tuanya. Hal ini, bukan saja karena pengaruh dunia modern, tapi juga terkadang kelalaian orang tua dalam mendoakan anaknya, khususnya sebagaimana dianjurkan oleh Gus Miek di atas, yakni dengan membacakannya Al-Fatihah. Jika orang tua lalai mendoakan anaknya, maka hal itu tentu akan berdampak pada kepribadian anaknya. Karena itu Gus Miek sangat mewanti-wanti akan hal itu. Dan apa yang dianjurkan oleh Gus Miek itu, juga sebagaimana bacaan-bacaan yang diamalkan di dalam jamaah beliau, Dzikrul Ghafilin. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 23 Maret 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim