Iran: AS dan Israel akan Mencuri Tanah Kalian
LADUNI.ID, Jakarta - Melalui akun medsosnya, Menteri Luar Negeri Iran memberikan peringatan kepada negara-negara Arab dan Muslim. Peringatan ini disampaikan Mohammad Javad Zarif menyusul tindakan presiden AS yang mengakui hak Israel atas Dataran Tinggi Golan.
“Deklarasi ilegal Trump terkait Golan Suriah, satu tahun setelah (deklarasi serupa) tentang al-Quds, adalah sebuah peringatan keras bagi saudara-saudara Arab dan Muslim kami. AS dan Israel terlihat mengulurkan tangan persahabatan kepada kalian. Namun serendah apa pun kalian tunduk di hadapan mereka, AS dan Israel tetap akan mencuri tanah-tanah kalian,”begitu kata Zarif dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya.
Lebih daripada itu, Menlu Iran juga memposting foto presiden AS bersama Benyamin Netanyahu (PM Israel) dan para pejabat Gedung Putih, yang memperlihatkan saat mereka menandatangani klaim sepihak atas Golan.
Sementara itu, Resolusi 497 Dewan Keamanan PBB pada 1981, yang didukung mayoritas anggota dewan, termasuk AS sendiri, menolak secara mutlak klaim Rezim Zionis atas Golan. PBB menyatakan, penggabungan Golan ke kawasan jajahan Palestina adalah tindakan ilegal.
Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari provinsi Quneitra, Suriah. Israel menduduki kawasan itu pada Perang Enam Hari tahun 1967, kemudian secara sepihak mengklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya pada 1982. Masyarakat internasional sama sekali tidak pernah mengakui klaim Rezim Zionis ini.
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...