Mengapa Para Kyai Menghindari Bab Jihad? Ini Penjelasan Gus Baha
                     Laduni.ID, Jakarta – Kita tidak bisa memungkiri bahwa sebagian kawasan Timur Tengah silih berganti dilanda konflik. Tak jarang, di tengah gejolak itu, muncul seruan-seruan jihad dengan jalur kekerasan. Sementara di Indonesia, narasi jihad bersenjata lebih banyak diangkat oleh kelompok-kelompok kecil, bukan oleh para kyai pesantren.
Justru para kyai yang ilmunya mendalam cenderung enggan membahas topik-topik ekstrem seperti jihad dalam arti perang. Bukan karena tidak paham, melainkan karena sangat memahami risiko besarnya.
Di pesantren-pesantren, kitab-kitab klasik yang dikaji tidak serta merta memulai pembahasan dari bab jihad. Urutannya jelas: dimulai dari ibadah (ubudiyyah), kemudian transaksi atau sosial (muamalah), lalu bab nikah. Bab jihad baru dikaji jika santri sudah matang secara ilmu. Jadi, sangat keliru jika ada yang lompat langsung ke bab jihad tanpa membekali diri dengan pemahaman dasar.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
						
					
									
                Rp348.000
            
                Rp299.000
            
                Rp380.000
            
                Rp2.180.000
            
                
                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
                                    
Memuat Komentar ...