Hakikat Ibadah dalam Pandangan Ilmu Tasawuf

 
Hakikat Ibadah dalam Pandangan Ilmu Tasawuf
Sumber Gambar: Dokumentasi Istimewa, Iluatrasi: Laduni.id

LADUNI.ID - Jakarta Syaikh Al-Buthi memulai penjelasan dari ucapan 'Amr bin Utsman Al-Makki tentang tasawuf. Amr bin Utsman Al-Makky ditanya tentang tasawuf, "Tasawuf adalah si hamba berbuat sesuai dengan apa yang paling baik pada saat itu."

Syaikh Al-Buthi menjelaskan maksud ucapan itu bahwa seorang muslim seharusnya melakukan perbuatan yang terbaik sesuai dengan waktu, situasi dan kondisi di mana ia berada. Beliau mengutip ungkapan Arab yang berbunyi, "Setiap tempat punya perkataannya dan setiap perkataan punya tempatnya."

Beliau memberikan contoh seseorang yang baru pulang dari kerja atau aktivitas di luar rumah, lalu sesampai di rumah langsung memegang buku atau membaca Al-Quran dengan alasan ia punya target ibadah yang harus ia capai dalam waktu tertentu, sehingga ia menggunakan waktu yang semestinya ia gunakan untuk keluarga. Padahal, istrinya sudah lama menunggu kepulangannya dan merindukan kehadirannya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN