Rasulullah adalah Rahmatan Lil Alamiin

 
Rasulullah adalah Rahmatan Lil Alamiin

PERTANYAAN:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Mbah.. Saya mau nanya. Di dalam alquran, surah al-Anbiya ayat 107, itu Nabi muhammad menjadi Rahmatan lil alamiin, berarti mencakup seluruh nya tanpa terkecuali meski pun kpd mukmin atau kuffar. Nah,. Mbah, Rahmat manakah yang diperoleh oleh orang-orang yang ingkar terhdap kenabian Beliau/ para Kuffar itu, mohon di tafsiri ya mbah.. Terimakasih atur nuwun mbah. 
 

JAWABAN:
Wa'alaikum salam,rahmat beliau yang dirasakan oleh orang kafir ialah dengan tidak diadzabnya orang2 kafir tersebut meskipun mereka mendustakan beliau saw, sedangkan pada umat nabi terdahulu kaum mereka yang mendustakan diadzab dan dibinasakan(Asy-syifa/19) 
قال ابن عباس رضي الله عنهما : هو رحمة للمؤمنين و الكافرين إذ عوفوا مما أصاب غيرهم من الامم المكذبة
(الشفا / ص. ١٩)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. 
(QS. Al-Anbiya’ : 107) 
وقوله [تعالى] : { وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ } : يخبر تعالى أن الله جَعَل محمدًا صلى الله عليه وسلم رحمة للعالمين، أي: أرسله رحمة لهم كلّهم، فمن قَبِل هذه الرحمةَ وشكَر هذه النعمةَ، سَعد في الدنيا والآخرة، ومن رَدّها وجحدها خسر في الدنيا والآخرة، كما قال تعالى: { أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ } [إبراهيم : 28، 29] ، وقال الله تعالى في صفة القرآن: { قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ } [فصلت: 44] .وقال مسلم في صحيحه: حدثنا ابن أبي عمر، حدثنا مروان الفَزَاريّ، عن يزيد بن كَيْسَان، عن ابن أبي حازم، عن أبي هريرة قال: قيل: يا رسول الله، ادع على المشركين، قال: "إني لم أبعَثْ لَعَّانًا، وإنما بُعثْتُرحمة". انفرد بإخراجه مسلم. 
Penjelasannya :Allah mengabarkan bahwa dia telah menjadikan Muhammad saw sebagai Rahmat bagi semesta Alam, yaitu Dia mengutusnya sebagai Rahmat untuk kalian semua, barang siapa yang menirima Rahmat dan mensyukuri nikmat ini, niscaya dia akan berbahagia didunia dan di akhirat. Sedangkan barangsiapa yang menolak dan menentangnya, niscaya dia akan merugi di dunia dan di akhirat. 
Seperti firman-Nya : “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar ni'mat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?. yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman”. (QS. Ibrahim : 28-29). 
Dan Allah berfirman tentang sifat-sifat Al-Qur’an : “Dan jika Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh". (QS. AL-Fushshilat : 44) 
Dan berkata imam Muslim dalam kitab shahihnya, meriwayatkan bahwa abu hurairah r.a berkata, Ya Rasulullah! Sumpahilah orang-orang musyrik itu, beliau bersabda : Sesungguhnya aku tidak di utus sebagai orang yang melaknat, aku di utus hanyalah sebagai Rahmat. (HR. Muslim No. 2559)  
عن ابن عباس: { وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ } قال: من تبعه كان له رحمة في الدنيا والآخرة، ومن لم يتبعه عُوفِي مما كان يبتلى به سائر الأمم من الخسف والقذف.(Lihat Kitab Mu’jam Al-Kabir Juz 12 Halaman 23) 
Penjelasannya :Dari Ibnu Abbas tentang firman-Nya :” Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Ia berkata, barang siapa yang mengikutinya, niscaya hal itu menjadi Rahmat di dunia dan di akhirat, dan barangsiapa yang tidak mengikutinya, niscaya dia akan ditimpa suatu ujian yang mengenai seluruh ummat berupa bencana alam, perubahan bentuk dan fitnah. 
Wallahu A’lam Bish-Showab  

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah