Dalil Nishfu Syaban: Bulan Dilaporkan Amalan Manusia

 
Dalil Nishfu Syaban: Bulan Dilaporkan Amalan Manusia

Ibnu Al-Qayyim, murid Ibnu Taimiyah, berkata:
رَفْع الا َعْمَال وَعَرْضهَا عَلَى اللّه تَعَالَيَ , فَإِن عَمَل الْعَام يرُفَع فِيِ شَعْبَان كَمَا أَخْبَ رَ بِهِ الصادِق الْمَصْدُوق " أَنههُ شَهْر تَرْفَع فِيهِ الْاَعْمَال , فَأُحِبّ أَنْ يرُفَع عَمَلِي وَأَنَاَ صَائِمىوَيعُرَض عَمَل الْاُسْبُوع : يوْم الِاِثْنَيْىِْ وَالْخمِيس , كَمَا ثبَتَ ذَلِكَ فِيِ صَحِيح مُسْل وَعَمَل ا لْيَوْم : يرُفَع فِيِ آخِره قَبْل اللّيْل , وَعَمَل اللّيْل فِيِ آخِره قَبْل النّهَار . فَهَذَا الّرفْع
فِيِ الْيَوْم وَالليْلَة أَخَصّ مِنْ الرفْع فِيِ الْعَام , وَإِذَا اِنْ قَضَى اللاْجَل رُفِعَ عَمَل الْعُمْر كُلّه  (تَهْذِيْبُ سُنَنِ أَبِيِ دَاودَ وَإيضاحِ مُشكِلاتِهِ ل لاِبن القيم  - ج - 2 / ص )354

Amal diangkat dan dilaporkan kepada Allah. Sebab laporan amal secara umum terjadi di bulan Sya’ban, seperti yang disabdakan oleh Nabi yang benar dan dibenarkan: “Sesungguhnya di bulan Sya’ban amal dilaporkan. Maka saya senang jika amal saya dilaporkan sementara saya dalam keadaan berpuasa”. Dan ada laporang tiap pekan, Senin dan kamis, seperti yang terdapat dalam riwayat Muslim. Juga ada laporan harian, yaitu amal di siang hari akan dilaporkan saat sore sebelum malam, dan amal malam dilaporkan di pagi hari sebelum siang. Laporan harian ini lebih khusus (terperinci) dari pada laporan tahunan. Dan jika ajal telah habis, maka seluruh amal selama hidup dilaporkan (Tahdzib Sunan Abi Dawud 2/354)

Laporan Amal Harian
عَنْ أَبِيِ هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ النّىِ  – الْمَلاَئِكَةُ يتَعَاقَ بُونَ ، مَلاَئِكَةٌ بِاِللّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِاِلنهارِ ، وَيَجَتَمِعُونَ فِيِ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَالْعَصْرِ ، ثُمّ يعَرُجُ إِلَيْهِ الهذِينَ بَاِتُوا فِيكُمْ ، فَيَسْأَلُهُمُ وَهْوَ أَعْلَمُ ، فَيَقُولُ كَيْفَ ترَكْتُمْ (عِبَادِى) فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ يُصَلىونَ ، وَأَتَيْنَاهُمْ يُصَلىونَ (رواه البخاري

Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah bersabda, “Malaikat datang bergantian, malaikat di malam hari dan malaikat di siang hari. Mereka berkumpul saat salat Subuh dan Ashar lalu naiklah malaikat yang bermalam bersama kalian. Allah l bertanya pada malaikat, dan Allah maha tahu. Allah  berfirman: “Bagaimana saat kalian meninggalkan hamba-hamba Ku?” malaikat menjawab: “Kami meninggalkan mereka dalam keadaan salat, dan kami mendatangi mereka juga dalam keadaan salat” (HR Al-Bukhari)

Laporan Amal Tiap Pekan
 عَنْ أَبِىِ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللّهَ قَالَ تعُرَضُ أَعْمَالُ النّاسِ فِيِ كُلِّ جمُعَةٍ مَرتَيْنِ يوَمَ الأ ثْنَيْنِ وَيوَمَ الخْمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ إِلّاعَبْدًا بيَنَهُ وَبيَنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ اتْرُكُوا أَوِارْكُوا   (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah Bersabda, “Amal manusia akan dilaporkan dalam tiap pekan sebanyak dua kali, hari Senin dan Kamis. Maka Allah l mengampuni setiap hamba yang beriman kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya ada kebencian. Maka dikatakan “Biarkan dua orang ini, hingga mereka saling berbaikan” (HR Muslim)


 (رواه الترمذي) «   عَنْ أَبِىِ هُرَيْرَةَ أَنّ رَسُولَ اللّه َِ قَالَ   تعُرَضُ الاْعْمَالُ يوَمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخْمِيسِ فَأُحِبّ أَنْ يعُرَضَ عَمَلِى وَأَنَاَ صَائِمٌ
Dari Abu Hurairah ra., Sesungguhnya Rasulullah Bersabda “Amal-amal akan dilaporkan pada hari Senin dan Kamis. Maka aku senang amalku dilaporkan sementara aku berpuasa” (HR At-Tirmidzi)

Laporan Amal Tahunan
قَال أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ رضي الله عنهما: قلُتُ يَاَ رَسُولَ اللّهَِ لَمَ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ؟ قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يغَفُلُ النّاسُ عَنْهُ بيَنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ ترُفَعُ فِيهِ الاَعْمَالُ إِلىَ رَبِّ الْعَالَمِيَْ فَأُحِبّ أَنْ يرُفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ - رواه أحمد
( 21753 ( والنسائي ) 2356 ( وصححه ابن خزيمة .

"Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, ia bertanya kepada Rasulullah : "Wahai Rasulullah , saya tidak menjumpai Engkau berpuasa di bulan-bulan yang lain sebagaimana Engkau berpuasa di bulan Sya'ban. Rasulullah menjawab: "Sya'ban adalah bulan yang dilupakan oleh orang-orang antara bulan Rajab dan Ramadlan. Bulan Sya'ban adalah bulan laporan amal kepada Allah l. Maka saya senang amal saya dilaporkan sementara saya dalam kondisi berpuasa" (HR Nasai No 2356, Ahmad No 21753 dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. Baca Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari karya al-Hafidz Ibnu Hajar, VI/238. Ibnu Hajar juga menilainya sahih)

Sya’ban bukan sekedar laporan amal tiap tahunan, namun juga catatan ajal:

عَنْ عَائِشَةَ أَنّ النبِيّ كَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلههُ قَالَتْ قُالْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ أَحَبّ الشهُوْرِ إِلَيْكَ أَنْ تَصُوْمَهُ شَعْبَانُ ؟ قَالَ إِنّ اللهَ يَكْتُبُ عَلَى كُلِّ نفَسٍ مَنِيةٍ تِلْكَ السّنَةَ فَأُحِب أَنْ يَاْتِيَنِى أَجَلِي وَأَنَاَ صَائِم (رواه أبو يعلى وفيه مسلم بن خالد الزنجي وفيه كلام وقد وثق وحسنه البوصير

“Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah berpuasa bulan Sya’ban, secara keseluruhan. Saya bertanya: Apakah bulan yang paling Engkau cintai untuk berpuasa adalah Sya’ban? Nabi menjawab: Sesungguhnya Allah lmencatat kematian tiap seseorang di tahun tersebut (saat bulan Sya’ban). Dan aku senang saat ajal menjemputku, aku dalam keadaan berpuasa” (HR Abu Ya’la, di dalamnya ada Muslim bin Khalid Az-Zanji, ia dinilai dlaif dan ada yang menilainya sebagai perawi terpercaya1. Al-Bushiri menilai hasan)

Kapankah tepatnya di bulan Sya’ban?
Berdasarkan beberapa riwayat berikut ini tepatnya terjadi pada malam Nishfu Sya’ban:

فِيْهَا يُكْتَبُ كُل مَوْلُوْدٍ مِنْ بَنىِ آدَمَ فِىِ هَذِهِ السنَةِ وَفِيْهَا يُكْتَبُ كُل هَالِكٍ مِنْ بَنِىِ آدَمَ فِىِ هَذِهِ السنَةِ وَفِيْهَا ترُفَعُ أَعْمَالُهُمُ وَفِيْهَا تنُزَلُ أَرْزَاقهُمْ ) ر واه البيهقي فِ فضائل الِوقات
وفيه النضر بن كثير ضعيف(

Hadis: “Di malam Nishfu Sya’ban dicatat setiap anak manusia yang lahir di tahun itu. Di malam Nishfu Sya’ban juga dicatat setiap anak manusia yang mati di tahun itu. Di malam Nishfu Sya’ban amal mereka dicatat dan di malam itu juga rezeki mereka diturunkan” (HR al-Baihaqi dalam Fadlail al-Auqat, Nadlar bin Katsir dlaif)

Dan atsar dari ulama Salaf:
عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ : تنُسَخُ فِىِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ الْاَجَالُ ، حَتّىَ أَنّ الّرجُل لَيَخْرُجُ مُسَافِرًا وَقَدْ نُسِخَ مِنَ الاَحْيَاءِ إِلَىَ الْاَمْوَاتِ ، وَيتَزَوّجُ وَقَدْ نُسِخَ مِنَ الاَحْيَاءِ إِلىَ الاَمْوَاتِ )مصنف عبد الرزاق ج - 4 / ص 317 فِ سنده مجهول(

Atha’ bin Yasar berkata: “Ajal dihapus di malam Nishfu Sya’ban, hingga seseorang melakukan perjalanan dan ia dihapus dari daftar orang hidup sebagai orang mati. Seseorang akan menikah, dan ia dihapus dari daftar orang hidup sebagai orang mati” (Mushannaf Abdurrazzaq, 4/317, dalam sanadnya ada perawi majhul)

 Sumber dari Buku Digital “Mana Dalil Malam Nishfu Syaban?” Karya Ustadz Ma’ruf Khozin yang diterbitkan LTN PBNU.