Kenapa di Bulan Ramadhan Setan di Belenggu, Begini Penjelasannya

 
Kenapa di Bulan Ramadhan Setan di Belenggu, Begini Penjelasannya

Laduni.ID, Jakarta - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa, semua amalan bernilai ibadah dan akan dilipatgandakan, tetapi di sisi lain Ramadhan tidak serta membuat orang untuk melakukan hal keburukan, hal ini senada hadis

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابَ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيْطَان

Artinya: "Apabila datang bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka serta semua setan dibelenggu." (HR Muslim)

Selain hadits setan dibelenggu berlafaz seperti di atas, Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Fi Rihabis Sunnah yang diterjemahkan Muhammad Yasir, menyebut Ibnu Khuzaimah juga meriwayatkan hadits demikian yang berbunyi:

"Apabila berada pada malam pertama bulan Ramadan, setan-setan dan jin dibelenggu, dan pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu darinya yang dibuka dan pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada satu pintu pun darinya yang ditutup dan seorang penyeru memanggil, 'Wahai pencari kebaikan sambutlah dan wahai pencari kejahatan, lalaikanlah ia. Dan Allah akan melepaskan manusia dari api neraka, itu terjadi pada setiap malam."

Maka dari itu akan muncul pertanyaan di bulan Ramadhan benarkah syaithon-syaithon dibelenggu? Tetapi faktanya sewaktu sedang puasa maksiat masih saja tetap terjadi?

- Fath alBaari IV/114-115 :

وقال القرطبي بعد أن رجح حمله على ظاهره فإن قيل كيف نرى الشرور والمعاصى واقعة في رمضان كثيرا فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك فالجواب أنها إنما تقل عن الصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه وروعيت ادابه أو المصفد بعض الشياطين وه...م المردة لاكلهم كما تقدم في بعض الروايات أو المقصود تقليل الشرور فيه وهذا أمر محسوس فإن وقوع ذلك فيه أقل من غيره اذلا يلزم من تصفيد جميعهم أن لا يقع شر ولا معصية لأن لذلك اسبابا غير الشياطين كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة والشياطين الإنسية وقال غيره في تصفيد الشياطين في رمضان إشارة إلى رفع عذر المكلف كأنه يقال له قد كفت الشياطين عنك فلا تعتل بهم في ترك الطاعة ولا فعل المعصية

Berkata alQurthuby setelah mengunggulkan pernyataan hadits ““pada bulan ramadhan pintu neraka ditutup rapat dan pintu surga dibuka selebar lebarnya dan setan diborgol ” pada zhahirnya hadits. Bila ditanyakan “Bagaimana kita masih banyak melihat kejelekan dan maksiat terjadi dibulan ramadhan bila memang setan telah di borgol ?”. Kejelekan tersebut menjadi jarang terjadi pada orang yang berpuasa dengan menjalankan semua syarat-syaratnya dan menjaga adab-adabnya. Atau yang diborgol hanyalah sebagian setan tidak semuanya seperti keterangan disebagian riwayat terdahulu.

Atau yang dimaksud adalah sedikitnya kejelekan di bulan ramadhan, ini adalah hal nyata karena kejelekan di bulan ramadhan kenyataannya memang lebih sedikit dibanding dibulan-bulan lainnya dan bukan berarti apabila semua setan diborgol di bulan Ramadan sekalipun, tidak akan terjadi kejelekan dan kemaksiatan karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi disebabkan oleh nafsu yang jelek atau setan dari setan sebangsa manusia. Dan berkata ulama lainnya “Pengertian setan dibelenggu di bulan Ramadan adalah tidak adanya lagi alasan seorang mukallaf, seolah-olah dikatakan : Telah tercegah setan dari menggodamu maka jangan beralasan dirimu karenanya saat meninggalkan ketaatan dan menjalani kemaksiatan.

Wallaahu A’lamu Bis Showaab.

 

Sumber:

  1. Fath alBaari IV/114-115
  2. Fi Rihabis Sunnah karya Yusuf Qaradhawi

 

Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Selasa, 16 April 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.