Lora Pendukung 02 Sepakat Tidak Ikut People Power

 
Lora Pendukung 02 Sepakat Tidak Ikut People Power

LADUNI.ID, Surabaya - Para lora (sebutan putra kiai) se-Madura melakukan pertemuan tertutup di rumah Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Surabaya. Dalam pertemuan tersebut, mereka sepakat untuk menjaga perdamaian dan persatuan umat pasca Pilpres 2019.

“Ada beberapa kesepakatan yang kami ambil dalam pertemuan kali ini. Intinya para lora sepakat bersatu demi kepentingan aswaja, kepentingan umat, kepentingan rakyat dan memperkokoh ukwah,” tegas Gus Ipul, di kediamannya, kompleks The Gayungsari, Surabaya.

Menurut penuturan Gus Ipul, pertemuan tersebut memang diinisiasi oleh KH Mahrus Malik, pesantren Jrengoan, Sampang dalam rangka memberikan respon pada masalah perbedaan dukungan dalam Pilpres.

Para lora menyepakati perbedaan adalah sebuah rahmat, bahwa ulama meski berbeda pendapat tetap bersatu. Oleh karena itu, sesuai arahan ulama, para Lora juga bersepakat untuk melawan berita hoax, provokasi yang memecah belah ummat.

“Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai,” terang Gus Ipul.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Gus Abdurrozaq Sholeh, dari Pesantren Bahrul Ulum, Jombang. Dia menegaskan dengan tegas bahwa Pilpres sudah selesai dan meminta seluruh santri terap tenang.

“Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan people power yang digagas Amien Rais. Saya pendukung utama 02, tapi tidak akan mendukung gerakkan Amien Rais. Kami para Gus dan Lora hanya akan ikut gerakkan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais,” terang Gus Abdurrozaq.

Senada dengan Gus Abdurrozaq, Ketua Ikatan Gus Gus Indonesia (IGGI), Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengatakan, para Lora se Madura yang berkumpul kali ini juga sepakat untuk mengembangkan virus kebaikan dan kedamaian dalam menyambut bulan Ramadhan.

“Para Lora akan bertemu kembali dalam beberapa hari ke depan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini. Prinsipnya kami akan mengawal dan mendukung penuh hasil keputusan KPU. Umat harus tetap tenang,” terang Gus Fahrur.

Adapun para lora yang bertemu adalah mereka yang pada Pilpres 2019 adalah pendukung 01 dan sebagian pendukung 02. Mereka yang hadir di antaranya Lora Soleh Masduki, Bangkalan; Lora Hasyim Zubeir Bangkalan; Lora Zamzami Mahrus, Sampang; Lora Amin bin Syafi' Sampang; Lora Syaiful bin Jafar, Sampang; serta Lora Saiful Rohim Sahuri, Sampang.

Hadir pula dalam pertemuan tersebut adalah Lora Zaid Kayyis, Sampang; Lora Ali bin Usman, Sampang; Lora Najmudin, Sampang; Lora Jafar Fauzi, Pamekasan; Lora Madzkur bin Awwaf, Sumenep; serta beberapa Lora lainnya. Selain itu juga hadir Gus Abdurrozaq Sholeh pesantren Bahrul Ulum, Jombang.

Ada lima kesepakatan Lora se Madura dalam pertemuan itu, yakni sebagai berikut:

  1. Melihat perbedaan ini sebagai rahmat, bahwa ulama meski berbeda pendapat tetap bersatu.
  2. Sesuai arahan ulama, kami bersepakat untuk memperkokoh ukhuwah menjaga persatuan dalam rangka mengawal akidah aswaja, kepentingan santri, ummat dan memakmurkan rakyat.
  3. Kami sepakat melawan berita hoax, provokasi yang memecah belah ummat. Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kyai.
  4. Sepakat mengembangkan virus kebaikan dan kedamaian dalam menyambut bulan Ramadhan.
  5. Akan bertemu kembali dalam beberapa hari ke depan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini.