Mbah Maimun: Waspadai Golongan Khowarij Memberontak Melalui Penolakan Hasil Pilpres

 
Mbah Maimun: Waspadai Golongan Khowarij Memberontak Melalui Penolakan Hasil Pilpres

LADUNI.ID, Jakarta - Dalam satu rekaman video, ulama sepuh Nahdlatul Ulama dan sangat dihormati baik di dalam maupun di luar negeri, yaitu mbah Maimun Zubair, memberikan tausiyah terkait hasil pemilihan presiden 2019. Pesan pengasuh Pesantren Al Anwar Sarang Rembang ini memberikan peringatan kepada kita semua akan bahayanya golongan Khowarij yang memberontak melalui penolakan hasil pemilihan presiden.

Berikut adalah tausiyah beliau, "Apapun keputusan KPU, kalah atau menang, wajib kita menerimanya. Dan menolak keputusan KPU hukumnya haram (Bughot) sama dengan memberontak. Menurut fiqih NU, tindakan "bughot" haram, atau larangan keras.

Terlepas ada perasaan tidak puas, kecewa dan lain-lain, menurut fiqih Aswaja, pengadilan satu-satunya jalan yang disyariatkan oleh Islam. Di luar pengadilan tidak ada keadilan. (Laa yuqomul a'dalatu Illa bilmahkamati).

Adapun yang menginginkan keadilan di luar pengadilan mereka golongan khowarij. Golongan yang sejak zaman sahabat menjadi virus yang gerogoti umat Islam.

Saat ini golongan khowarij ditengarai  merencanakan pemberontakan di Indonesia dengan memanfaatkan pilpres sebagai pintu masuk melumpuhkan urat nadi umat Islam Indonesia. Warga NU harus waspada jangan sampai termakan oleh propaganda mereka yang nyata-nyata bertentangan dengan akidah Ahlusunah waljamaah."

Semoga kita semua dapat memperhatikan dan menjalankan tausiyah beliau demi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia serta terjauhkan dari bala bencana keterpecah-belahan anak bangsa, yang tentunya membawa kerugian bagi kita semua, termasuk umat Islam yang akan sulit menjalankan ibadah layaknya negara-negara yang telah porak poranda akibat golongan Khowarij, yang menjelma menjadi teroris ISIS, yang telah berhasil merusak negara-negara besar yang pernah masyhur di zamannya, seperti Irak, Libya, Suriah, dan lain sebagainya.

Bayangkan, saat ini kita sangat nikmat beribadah, shalat berjamaah, puasa Ramadhan, pengajian, membaca Qur'an bersama-sama, berangkat shalat Jumat ke masjid, namun tiba-tiba kita menjadi kesulitan menjalankan itu semua, menjadi ketakutan ketika akan keluar menuju masjid, khawatir tiba-tiba ada peluru nyasar di tengkuk kita, coba bayangkan kesengsaraan akibat keterpecah belahan sebuah bangsa.

Oleh sebab itu, yuk kita jaga kedamaian bangsa kita.