Pahlawan Terkutuk (Seri 5)

 
Pahlawan Terkutuk (Seri 5)

LADUNI.ID - Jibril ingin memungkasi perdebatan dengan Iblis dengan mengatakan :

نعم يجب أن تظل ملعونا إلى آخر الزمان... إذا زالت اللعنة عنك زال كل شئ

“Ya kamu selamanya harus terkutuk sampai kehidupan dunia berakhir. Jika kutukan kepadamu tidak ada lagi, maka dunia berakhir”.

"Sekarang pergilah, dan turun lagi ke bumi manusia, lanjutkan tugasmu".

Iblis bersedih hati, air matanya meleleh deras, dan turun lagi ke bumi dengan langkah gontai, terhuyung-huyung, sambil berteriak-teriak keras : "Inni Syahid", "Inni Syahid" , “Inni Syahid”.(Aku pahlawan, aku pahlawan, aku pahlawan). Ya Martir, Pahlawan, tetapi oh “Syahid Mal’un”, pahlawan terkutuk. "Syahid Mazhlum" (pahlawan yang terzalimi).

Komentar-komentar

Bulan telah bertengger di tengah langit biru yang bening. Taufiq berdiri dan membiarkan air sungai Nil mengalir datar, tenang dan menangkap cahaya rembulan yang bersinang cemerlang. Ia telah mengkhayal begitu jauh, berimajinasi tentang sesuatu yang tak mungkin. Abbas Mahmud Aqqad, pemikir dan penulis produktif, teman Taufiq, bilang: “Inilah karya sastra filsafat yang terbaik, sepanjang yang saya tahu".

Tetapi yang lain bilang: "Taufiq kerasukan Iblis (Talbis Iblis), dia melecehkan wibawa institusi keagamaan dan tokoh yang sangat dihormati", teriak banyak orang sambil mengacungkan pedang dengan wajah merah saga. "Darah Taufiq halal dialirkan ke sungai Nil ini atau dilemparkan dari puncak Piramida di Giza. Dia sudah gila".

Dan aku membisu sambil merenungkan kisah khayalan itu.

Oleh: KH Husein Muhammad