Sistani Tegur Politisi Irak karena Mencari Keuntungan Pribadi

 
Sistani Tegur Politisi Irak karena Mencari Keuntungan Pribadi

LADUNI.ID, Menandai ulang tahun kelima dari mengeluarkan fatwa yang mendesak untuk membawa senjata melawan ISIS, Ayatollah Ali Sistani Irak melancarkan gelombang kritik keras terhadap para politisi negara itu karena menunda kenaikan jabatan menteri dan menunda langkah-langkah efektif untuk melawan korupsi kelembagaan.

Ahmad Al Safi, perwakilan Sistani, menyampaikan khotbah Jumat di pusat kota Karbala di mana ia menempatkan perpecahan internal di Irak di bawah sorotan.

"Perselisihan, apakah itu terbuka atau disembunyikan, telah diperbarui di antara pihak-pihak yang berkuasa," katanya, seraya menambahkan bahwa beberapa pasukan yang berkuasa selama perang melawan ISIS berusaha untuk "mengkonsolidasikan kehadiran mereka dan mencapai keuntungan tertentu."

"Kelanjutan konflik atas keuntungan dan karunia di antara mereka yang berkuasa dan masalah kesukuan, regional dan politik  dapat memungkinkan sisa-sisa ISIS untuk kembali dan mengeksploitasi orang-orang yang dirugikan dan marah," Safi memperingatkan.

Dia juga mengecam para politisi karena mengabadikan kebuntuan yang menghentikan penugasan portofolio menteri dari penyelesaian dan gagal untuk membuat langkah-langkah yang jelas untuk melawan korupsi "mengganggu institusi pemerintah."

"Keterlambatan dalam menyelesaikan jabatan menteri yang kosong tidak dibenarkan sama sekali," kata seorang politisi Irak, yang tidak bersedia disebutkan namanya, kepada Asharq Al-Awsat.

Meninjau pidato kasar Sistani, mereka menunjukkan bahwa itu belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatkan peringatan bagi para politisi mengenai layanan publik negara yang goyah. Ini, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, menciptakan urgensi untuk menyelesaikan susunan kabinet.

Anggota parlemen yang baru terpilih Naim al-Aboudi, dalam sebuah pernyataan kepada Asharq Al-Awsat, mengecam penundaan mengisi semua portofolio menteri dan mengatakan hal itu mengancam stabilitas politik di negara itu.

"Hari ini, setelah pidato, dan semua kejelasan disampaikan, tidak ada pilihan yang tersisa di depan partai politik selain bergerak cepat dan tegas ke arah mengisi jabatan menteri yang kosong," katanya, mengisyaratkan bahwa akan ada terobosan segera dengan portofolio keadilan dan pendidikan.

Baca Juga

1. Militan Menembakkan Mortir di Pangkalan Militer Dekat Baghdad

2. Ancaman Teror ISIS di Spanyol Meningkat Menjadi 'Parah'

3. Pasukan Haftar Mengklaim Menewaskan 12 Militan ISIS di Libya Selatan