Lintas Ziarah dan Bertawassul di Makam Sayyid Yusuf Sumenep

 
Lintas Ziarah dan Bertawassul di Makam Sayyid Yusuf Sumenep

Tabir Sejarah
Pesarean Sayyid Yusuf Tlango ditemukan oleh Sri Sultan Abdurrahman di mana beliau adalah seorang Sultan yang berkuasa di Kabupaten Sumenep dari tahun 1811–1854, putra Panembahan Somala atau Panembahan Notokusumo Asiruddin, dan kakeknya bernama Bendara Mohammad Sa’ud (R.Tmg. Tirtonegoro Moh. Sa’ud) Sumenep yang berkuasa pada tahun 1750–1762 M). Bertemunya nasab Sang Sultan antara kakek (Bendara Moh. Sa’ud) dan neneknya (Nyai Izzah) adalah satu turunan jauh ke atas bertemu dengan Sayyid Ali Murtadha (Sunan Lembayung Fadal) dengan Dewi Maduratna (keturunan Raja Pajajaran (Banyak Wedi).

Sejak muda, Sultan Abdurrahman mempunyai suatu kebiasaan yang mulia, dan membawa manfaat bagi orang banyak. Selain itu, beliau sering keluar masuk dari daerah satu ke daerah lainnya yakni, selalu berkelana atau mengembara di berbagai tempat untuk menuntut ilmu kadigjayaan maupun pengetahuan lainnya. Kebiasaan tersebut berlangsung sampai beliau menjadi seorang Adipati di Sumenep.

Sebelum menjabat sebagai Adipati di Sumenep pada tahun 1791 M/1213 H, Sultan Sumenep Sri Sultan Abdurrahman Pangkutaningrat, bersama rombongan yang diiringi oleh beberapa prajurit berangkat dari Kraton Sumenep menuju pulau Bali. Dalam perjalanan untuk kunjungan kenegaraan dan sekaligus dalam menyebar luaskan Agama Islam itu, melewati pelabuhan Talango.

Seharian penuh mereka telah berjalan kaki mengintari daratan yang berjarak cukup jauh. Tentu segenap rombongan banyak yang merasa kelelahan, penat, pegal-pegal. Setibanya di Pelabuhan Kalianget, matahari sudah mulai meredupkan cahayanya menandakan malam segera datang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN