Pemulangan WNI yang Bergabung dengan ISIS Tunggu Keputusan Kemenkopolhukam

 
Pemulangan WNI yang Bergabung dengan  ISIS Tunggu Keputusan Kemenkopolhukam

LADUNI.ID, Retno L. P. Marsudi, Kementerian Luar Negeri RI, menyatakan bahwa urusan pemulangan warga negara Indonesia (WNI) simpatisan ISIS dari Suriah menunggu keputusan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

Yudha Nugraha, Pelaksana tugas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, mengatakan bahwa Kemenkopolhukam saat ini tengah memimpin pembahasan proses repatriasi tersebut bersama dengan lembaga terkait.

"Kemenkopolhukam saat ini memimpin pembahasan antar-kementerian lembaga terkait mengenai penanganan WNI di beberapa kamp-kamp di Suriah," kata Yudha saat ditemui di kantornya, Jumat (5/7).

Yudha mengatakan Kemenkopolhukam akan "segera" memutuskan proses repatriasi tersebut, Meski enggan menjelaskan waktu pastinya.

Yudha juga enggan menjelaskan jumlah WNI simpatisan ISIS yang sampai saat ini berada di kamp-kamp penampungan di perbatasan Suriah ini.

"Kami belum bisa sampaikan (jumlahnya), tapi mayoritas perempuan dan anak-anak," kata Yudha.

"Pemerintah Indonesia mengedepankan aspek kemanusiaan seraya memastikan aspek keamanan dan penegakan hukum (dalam proses pemulangan ini)."

Yudha kemudian menegaskan bahwa proses repatriasi WNI ini harus melalui serangkaian proses pemeriksaan dan verifikasi.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Pada awal pekan ini, juga mengatakan hal serupa. Dia menuturkan pemerintah masih mempertimbangkan proses pemulangan WNI simpatisan ISIS ini dari segala aspek, terutama sisi ketenagakerjaan, sosial, dan keamanan.

Moeldoko mengatakan rencana pemulangan WNI simpatisan ISIS tak bisa dilakukan parsial. Menurut dia, seluruh kementerian terkait, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), harus duduk bersama.

Mantan Panglima TNI itu menyebut harus ada pendampingan dan pemantauan terhadap WNI yang menjadi simpatisan ISIS. Ia mengatakan pemulangan WNI tersebut bukan sekadar memindahkan barang.

"Jadi bukan memindahkan barang ini, memindahkan persoalan, gitu," tutur Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Juni lalu.

Selama ini, puluhan WNI simpatisan ISIS diduga masih berada di kamp-kamp di Suriah menunggu dipulangkan. Sebagian besar merupakan anggota keluarga para militan ISIS yang tewas selama berperang dengan kelompok teroris itu.

Tahun 2017, Indonesia telah memulangkan 18 WNI yang pernah bergabung dengan ISIS di Suriah. Mereka saat ini dilaporkan masih berada dalam pengawasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan otoritas keamanan lainnya.