Adab Menghormati Guru dalam Islam: Dalil Al-Qur’an, Hadis, dan Pandangan Ulama

Laduni.ID, Jakarta - Islam adalah agama yang menjunjung tinggi adab dan akhlak mulia. Salah satu adab penting yang sangat ditekankan adalah menghormati orang lain, baik yang lebih tua, lebih muda, terlebih lagi kepada para ulama dan guru. Sebab, guru adalah perantara sampainya ilmu kepada seorang murid, sehingga penghormatan terhadap guru merupakan bagian dari memuliakan ilmu itu sendiri.
Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa seorang muslim yang baik adalah yang menjaga adab terhadap sesama, khususnya dalam menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Dalam sebuah hadis beliau bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
Artinya: Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengetahui hak ulama kami.(HR. Aḥmad no. 23408, al-Ḥākim no. 216)
Hadis ini menunjukkan bahwa penghormatan kepada ulama dan guru adalah bagian dari identitas keimanan seorang muslim. Allah ﷻ juga menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang berilmu memiliki kedudukan tinggi di sisi-Nya. Hal ini tertuang dalam firman-Nya:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...