Sejarah Minyak Tawon yang Penjualannya Sejajar dengan Brand Levi’s

 
Sejarah Minyak Tawon yang Penjualannya Sejajar dengan Brand Levi’s

LADUNI.ID, Jakarta - Tahukah Anda kalau minyak tawon adalah minya gosok yang penjualannya sejajar dengan penjualan brand-brand besar duni seperti Starbucks, Pizza Hut, bahkan Levi’s? Ya, minyak tawon adalah produk minyak tradisional asli Indonesia.

Awalnya, minyak tawon ini dipasarkan di daerah pedalaman Indonesia, yakni Sulawesi. Selang beberapa tahun kemudian, penjualan minyak tawon merambah ke Pulau Jawa, seperti Batavia dan Surabaya. Bahkan, minyak tawon kini sudah dijual di beberapa Negara ASEAN misal Mayalsia, Thailand, Vietnam, Singapura, Myanmar, Philipina, Brunei dan Australia.

Puncaknya, pada tahun 2009 lalu, penjualan minyak tawon telah menjangkau ke daratan Eropa, mulai dari Inggris hingga Belanda. Banyak orang mensinyalir bahwa penjualan minyak tawon telah sejajar dengan produk-produk yang memiliki brand dunia, seperti Levi’s, Starbucks, hingga Pizza Hut.

Sejarah Minyak Tawon

Bagi masyarakat Indonesia, minyak tawon dinggap sebagai salah satu ‘minyak ajaib’ karena dapat menyembuhkan berbagai penyakit ringan seperti masuk angina, sakit kepala dan gatal-gatal. Rasa-rasanya, dari saking pentingnya, minyak ini tidak pernah absen dari kotak P3K. Beberapa orang bahkan sampai meminumnya dan beberapa saat kemudian penyakitnya bisa hilang.

Sejarah minyak tawon dimulai dari racikan seorang etnis Tionghoa bernama Lie A Liat di daerah Makassar. Pada zaman dahulu, Makassar memang merupakan persinggahan bangsa Eropa, sehingga menginspirasi Lie A Liat membuka bisnis obat bernama To Boo Loeng.

Nama merek To Boo Loeng ini kemudian diganti dengan minyak gosok cap tawon dan perusahaannya bernama PT. Tawon Jaya Makassar pada tahun 1984 setelah Frans Bani Mattually meninggal dunia tahun 1977. Kini, bisnis minyak tawon sudah dikelolah oleh generasi ke tiga dari Lie A Liat, yaitu Eddy Mattually.

Sejak pertama kali dibuat, minyak tawon tidak pernah berubah racikannya. Dengan racikan ramuan rempah-rempah seperti minyak kayu putih, minyak kelapa, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, dan bawang, minyak tawon yang hangat ini ternyata sangat digemari oleh warga Eropa.

"Racikan awalnya tetap dipertahankan hingga sekarang," kata Eddy Mattualy, Direktur Utama PT Tawon Jaya Makassar. Minyak tawon ini diproduksi sebanyak 300 ribu perbulan. (Diolah dari berbagai sumber)