Maukah Berpihak pada Utsman bin Affan?

 
Maukah Berpihak pada Utsman bin Affan?

Oleh Ust Amama Madiun *

LADUNI.ID, Jakarta – Suatu kali dalam sebuah ceramah terjadi sebuah percakapan antara seorang ustadz dengan jamaahnya. Percakapan tersebut semakin mengenai ketika sang ustadz bertanya.

Ustad: Jika kalian hidup di zamanya Khalifah Utsman Bin Affan, kira-kira kalian akan memihak siapa?

Jamaah: Utsmannnn

Ustad: Yakin?

Jamaah: yakin tadz, karena beliau sahabat dan mantunya Nabi.

Ustadz: Kalau saya gak yakin, wong saat itu, banyak Hoax tentang Khalifah Usman. Yang bikin Hoax juga para ulama, yang alim, yang juga hafal Alquran dan hidupnya sederhana. Dari awal mereka sudah bikin opini kalau Ustman itu telah memperkaya diri, nepotisme, korupsi, kolusi dan lain-lain.

Utsman juga sesat karena membangun istana yang megah dan mewah sedangkan Nabi, Abu Bakar dan Umar hidupnya sederhana tanpa istana. Setiap ada pengajian dan khutbah jumat, isinya cuma mencaci maki Utsman bin Affan sambil meneriakkan kata takbir.

Pokoknya, kalau Utsman masih jadi khalifah, Daulah Islamiyah bisa bangkrut atau malah menjadi dinasti seperti Romawi. Sedangkan Utsman sendiri sosok pendiam yang tak pernah berpidato di depan umum membalas setiap hujatan pada dirinya.

Jadi gimana? Masih tetap yakin pilih Utsman atau ulama-ulama yang protes itu?

Jamaah: Tetap pilih Utsman, tadz. Saya siap mati bela dia kalau hidup di jamanya.

Ustadz: Gak mungkin, wong sekarang aja kalian lebih percaya hoax asalkan ada tulisan dari Ulama. Langsung disebarin secepat cahaya. Diajakin demo sama ustad langsung cabut berangkat tanpa mikir. Iya too...

Ulama-ulama dari Mesir saat itu sudah ngasih fatwa bunuh Utsman. Ada 1000 orang dari Mesir demo ke Madinah. Ada juga 1000 dari Kufah dan Basrah, Irak.

Orang Madinah aja, yang pinter-pinter, banyak yang terkena provokasi demo mereka apalagi kalian. Paling ya… cuma dengar teriakan suara takbir… ya sudah maju ke depan bawa golok. Apalagi kalau tahu bahwa yang jaga rumahnya Utsman tidak bawa senjata. Pasti makin beringas.

Ustman bahkan dibunuh saat membaca Al-Quran, yang membunuh juga teriak-teriak takbir.

Sampai 3 hari, jenazah Ustman baru dimakamkan. Yang memakamkan hanya 12 orang saja, karena para pendemo masih mengepung rumah Ustman. Itupun akhirnya, Jenazah Utsman dikuburkan di Pemakaman orang Yahudi, bukan di Baqi tempat para Sahabat.

Jadi gimana? Kalau semisal kalian hidup di zaman Utsman, pilih Ustman atau Ikut demo?

Jamaah: terdiam.

Ustadz: Inilah kenapa ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah melarang dan mengharamkan protes atau demonstrasi atau unjuk rasa, karena golongan yang semacam ini mudah diprovokasi emosinya daripada akal logikanya.


*) Artikel ini ditulis oleh Ust.Amama Madiun, Alumni Gontor.