Kisah Seorang Guru di Papua Rela Berpisah dengan Ayahnya demi Indonesia
LADUNI.ID, Jakarta - Saya seorang guru muda yang berumur 23 tahun, lulusan Universitas Nusa Cendana 2017, jurusan Pancasila dan Kewarganegaraan. Saya asli orang Timor Leste, tapi saya cinta Merah Putih. Ayah saya kembali memilih Timor leste, tetapi saya dan ibu memilih Indonesia pada saat jejak pendapat.
Dan terpaksa Saya dan Ibu harus berpisah dengan Ayah sampai sekarang. Kami hanya bertemu di pintu batas. Bagi saya merupakan suatu pengalaman yang luar biasa ketika harus berhadapan dengan kehidupan yang jauh berbeda dari kehidupan di kota sebelumnya.
“Tanah kami tanah kaya,kami berenang di atas minyak,tidur di atas emas…..”
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Tags
Support kami dengan mengaktifkan NSP ini:
Konten Terkait
- Kisah Seorang Guru di Papua Rela Berpisah dengan Ayahnya demi Indonesia
- Timor Leste Diambang Kehancuran
- Pengadilan Timor Leste Belum Tentukan Status 18 Nelayan NTT
- Tengok Belajar Complex Problem Solving pada Santri Papua
- Santri Goes To Papua: Kisah Imran sebagai Tauladan bagi Teman Sebaya
- Inilah Kepala Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyah Masa Khidmah 2020-2022
- Santri Goes To Papua: Simak Semangat Belajar Ngaji Siswa Suku Kokoda yang Luar Biasa
- Pendakwah Awal Islam di Kokoda Ternyata Penganut Thoriqoh Qodiriyyah
- Upaya Menghasilkan Ustadz Asli Papua: "Irwan Tofir Goes To Java"
- Upaya Menghasilkan Ustadz Asli Papua: "Ajam: Insya Alloh Keinginan yang Tertunda"
Silakan menyampaikan komentar, testimoni, pengalaman terhadap beliau.
Rp228.000
Rp633.000
Rp78.998
Rp140.000
Memuat Komentar ...