Matoa di Masjid Al-Akbar Bentuk Akulturasi Jatim dan Papua

 
Matoa di Masjid Al-Akbar Bentuk Akulturasi Jatim dan Papua

LADUNI.ID, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membudidayakan buah khas Papua, yakni buah matoa. Menurut Gubernur Khofifah, penanaman buah matoa di halaman Masjid Al-Akbar Surabaya ini menandai adanya akulturasi antara Papua dan Jatim.

"Tidak sekadar menanam, tetapi kemarin saya dari Kediri. Di sana matoanya sudah jadi bagus kualitasnya. Artinya mudah-mudahan ini terkonfirmasi oleh saudara-saudara kita yang ada di Papua atau teman-teman Papua yang sedang ada di Jawa Timur. Bahwa sesungguhnya proses akulturasi agro ini kan sektor agraris sudah mulai sukses tumbuh dan berbuah sangat baik di Kediri," terang Khofifah Minggu (1/9) kemarin.

Tak hanya itu, Khofifah juga membagikan buah matoa ini ke masyarakat yang hadir dalam jalan sehat berselawat. Tujuannya, untuk mengenalkan apa itu buah matoa.

"Setelah kami menanam, kami menyiapkan buah matoa. Kita bagi bersama-sama. Karena saya rasa mungkin masih banyak yang tidak mengetahui buah matoa seperti apa, dan rasanya seperti apa," jelas Gubernur Jatim.

Di kesempatan yang sama, Khofifah berharap dari adanya akulturasi budaya di bidang agro ini, dapat menjadi perekat dua provinsi.

"Kebersamaan ini tentu akan menjadi bagian dari budaya bercocok tanam kita budaya agro kita dan tentu akan mengenali bagaimana sesungguhnya kebesaran Allah memberikan anugerah bahwa Indonesia ini luar biasa kaya," terang Gubernur Khofifah.

Menurut Gubernur, buah matoa adalah jenis buah-buahan yang juga disukai masyarakat Jatim karena buah ini memiliki rasa manis yang teksturnya mirip kelengkeng.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN