Biografi KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara

 
Biografi KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi Biografi KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Nasab
1.4  Wafat
2.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.    Karya-karya Beliau
4.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH Mudhoffar lahir di Lasem, Rembang, pada 28 Mei 1928 dari Ayah-Ibu bernama KH Fathurrahman (Kakak Mbah Nuriyah istri Mbah Ma’shoem) dan Nyai Hj. Asiyah.

Beliau lahir dan dibesarkan di lingkungan Pesantren Nailun Najah desa Sumber Girang Lasem Rembang Jawa Tengah, kemudian menikah dan akhirnya tinggal di Kriyan Jepara. Beliau juga kakak dari Nyai Hj. Muhimmah Thoifoer. Dan Ibunda beliau adalah kakak dari KH.Abdul Hamid Pasuruan.

1.2 Riwayat Keluarga

Dari pernikahannya KH. Mudhoffar Fathurrahman dikaruniai beberapa orang anak, diantaranya adalah:

  1. Hj. Maisun Mahsunah, menikah dg KH.Suhaimi (almarhum), tinggal di desa Kriyan mengasuh pesantren Ammar Nailun Najah.
  2. Hj. Sarro’ Saaroh, menikah dengan KH Imam Sofwan tinggal di Lasem meneruskan pengasuhan pesantren Nailun Najah yang  didirikan oleh KH Fathurahman.
  3. Drs. H.Mustofa menikah dengan Nuri Isnaini sebagai aktifis dakwah yang tinggal di Yogyakarta.
  4. Ummi Sakdiyah menikah dengan Solihul Hadi tinggal di Tuban Jawa Timur sebagai guru agama.
  5. HM. Sofwan Jauhari Lc,MAg  menikah dengan Zulfa Kurniati S.Pd.I sebagai dosen dan pimpinan kampus STIU Dirosat Islamiyah Al-Hikmah Program Studi Tafsir dan Hadist, pembimbing UMROH, Penulis buku dan dakwah di kantor-kantor pemerintah/swasta.
  6. H.Ahmad Nasih S.H.I  menikah Uswatun Hasanah tinggal di Malang Jawa Timur menemani mertua dalam mengasuh Pesantren Nurul Hikmah As-Salafiyah.
  7. HA.Muzzammil Al-Hafidz menikah dengan Masyitoh/Nabilah tinggal di Ciputat Tangerang mendirikan/mengasuh Pesantren Tahfidzul Quran  untuk anak-anak.
  8. Nur Hamidah menikah dengan Nurul Fawaid S.Ag  tinggal di Kriyan Jepara.

1.3 Nasab
Nasab KH. Mudhoffar Fathurahman dari jalur ayah merupakan keturunan Sunan Giri. Nasab beliau sebagai berikut:

  1. Nabi Muhammad SAW
  2. Sayyidina Fatimatus Zahro dengan Sayyidina Ali
  3. Sayyidina Husen Bin Ali
  4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin
  5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir
  6. Sayyidina Ja’far Shodiq
  7. Sayyidina Ali AL-Uroidi
  8. Sayyidina Muhammad Annaqib
  9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi
  10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah
  11. Sayyidina Ubaidillah
  12. Sayyidina Alawi
  13. Sayyidina Muhammad
  14. Sayyidina Alawi Muhammad
  15. Sayyidina Ali Choli’ Qosam
  16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath
  17. Sayyidina Alawi
  18. Sayyidina Amir Abdul Malik Azmath Khon
  19. Sayyidina Abdulloh Azmath Khon
  20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal
  21. Sayyidina Jamaludin Khusen
  22. Sayyidina Ibrohim Asmuro
  23. Sayyidina Ishak
  24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri)
  25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir)
  26. Sayyidina Abdul Halim (P. Benawa)
  27. Sayyidina Abdurrohman (P. Samhud Bagda-Mbah Sambu)
  28. Sayyid Abdul Halim
  29. Sayyid Abdul Bar
  30. Sayyid Abdul Lathif
  31. KH. Baidlowi
  32. KH. Ibrohim
  33. KH. Zainuddin
  34. KH. Fathurrohman Lasem
  35. KH. Mudhoffar Fathurrohman

1.4 Wafat
Sebelum beliau menghadap Allah SWT, Romo KH Mudhoffar Fathurrahman diuji dengan sakit terlebih dahulu, sekitar 3 pekan beliau diuji dengan penyakit, sehingga sejak Senin 20 Oktober 2014, beliau dirawat di 3 Rumah Sakit yaitu : RS Aulia Ngabul selama 2 hari, RS Kariyadi Semarang 3 hari dan RSU Kartini Jepara  14 hari kemudian wafat di RSU Kartini Jepara pada malam Jumat 14 Muharram 1436 Hijriyah bertepatan dengan 6 November 2014, dalam usia 86 tahun. Almarhum dimakamkan pada hari Jumat 14 Muharram 1436 H  di Makam Mbah Brungut desa Kriyan Kec.Kalinyamatan Kab Jepara.

Ribuan jamaah yang hadir melayat/ ta’ziyah, menshalatkan dan mengantarkan ke pemakaman beliau. Diantara ulama’ dan umara’  yang menjenguk, menshalatkan dan takziyah adalah berasal dari : Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Tuban, Gresik, Malang, Demak, Semarang, Wonosobo, Yogyakarta, Jakarta dan lain-lain termasuk Bupati Jepara Bp Marzuki beserta jajarannya, H.Atabik Ali Maksum Yogyakarta, H.Arwani Thomafi Jakarta, KH Ulin Nuha Kudus, Malik Ibrahim Ketua Pengadilan Agama Wonosobo dan lain-lain.

Acara pemakaman & sholat jenazah dipimpin oleh DR Masyhudi Amin dosen UIN Semarang, KH Ma’mun Abdullah Hadziq Jepara, KH Adib Zain Solo, dan KH Sya’roni Ahmadi Kudus. Habib Luthfi Pekalongan yang berhalangan hadir, mengirimkan teks sambutan yang dibacakan oleh KH Adib Zain.

2. Perjalanan Hidup dan Dakwah Beliau

Setelah hijrah ke Kriyan Kalinyamatan Jepara, KH. Mudhoffar Fathurrohman merintis kegiatan dakwah dan pendidikan dengan mendirikan Pendidikan Guru Agama 6 tahun (PGA) NU, yang pada tahun 1970-an menjadi sekolah favorit di Jepara. Untuk menyesuaikan aturan pemerintah pada tahun 80-an maka nama PGA berubah menjadi MTs dan MA Nurul Islam dengan banyak alumni yang menjadi orang-orang besar.

Kemudian mendirikan Madrasah Diniyyah Awwaliyah, Madrasah Wustho, Majlis Khotmil Qur’an, Majlis Ta’lim Selikuran, team pendiri Yayasan Sultan Agung Kriyan, Poskestren dan lain-lain.

KH. Mudhoffar Fathurrohman mendirikan Pesantren Ammar Jepara, yang kemudian menjadi Ammar Nailun Najah, terinspirasi atas berdirinya Pesantren Nailun Najah yang didirikan oleh menantunya yang masih dalam satu desa.

Selain aktif di kegiatan pendidikan dan dakwah, KH. Mudhoffar Fathurrohman juga pernah aktif di PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yakni di Idarah Aliyah (Pengurus Pusat) Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdiyah (JATMAN) sejak zaman KH. Idham Kholid Sampai Zaman Habib Luthfi Bin Yahya.

KH. Mudhoffar Fathurrahman dikenal dermawan, hingga masyarakat menyematkan ulama yang luar biasa dalam sedekah. Hampir setiap selesai sholat jamaah membagikan uang pada orang yang jamaah shalat Subuh yang fakir miskin.

Beliau juga dikenal gemar menjalin silaturrahim kepada saudara-saudaranya. Dan beliau juga di kenal, setiap ada acara keluar kota, pasti suka mampir mampir walau hanya singgah di saudara atau kenalan beberapa menit.

3. Karya-karya Beliau

Selain Aktif dalam dunia pendidikan dan dakwah serta aktif dalam keorganisasian KH. Mudhoffar Fathurrohman adalah sosok yang akti dalam membuat tulisan, berikut ini karya beliau yang sempat di bukukan diantaranya:

  1. Dasar-Dasar Amaliyah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yang isinya dasar-dasar pegangan amaliyah harian ahlus sunnah wal jamaah dalam bahasa arab, pernah di cetak oleh PCNU Pekalongan, juga Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah Kudus. Kemudian di terbitkan dalam bentuk buku, berjudul tradisi orang orang NU yang di tambahi komentar atau syarah oleh KH. Munawir Abdul Fatah (kakak ipar beliau) dicetak olek LKIS
  2. Amaliyah KH. Mudhoffar Fathurrahman. Amalan Wirid beliau yang tidak pernah di Tinggalkan yaitu membaca Surat Al Fatihah 100x dan Sholawat Nariyah 11x setiap selesai sholat. Beliau juga sering berpesan berkali kali, “man qoro'a fatihah miata marroh, ya ro minal ajaibil masturoh," artinya barangsiapa yang membaca fatihah 100x, dia akan melihat keajaiban (hajatnya di ijabah) dengan nyata. Ijazah tersebut beliau dapat dari Paman beliau yaitu KH. Abdul Hamid Pasuruan.

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.

4. Referensi

  1. Gus Muhammad bin Muhammad Suhaimi bin Masyhudi

Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad murid KH. Mudhoffar Fathurrahman Jepara dapat dilihat DI SINI.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 04 April 2020, dan terakhir diedit tanggal 31 Agustus 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya