Setelah ISIS Keok, Perlintasan Perbatasan Suriah Kembali Dibuka

 
Setelah ISIS Keok, Perlintasan Perbatasan Suriah Kembali Dibuka

LADUNI.ID, Perlintasan perbatasan Suriah akan dibuka kembali oleh Otoritas Irak pada Senin (30/9) mendatang. Hal tersebut adalah tanda normalisasi hubungan antara Irak dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak serbuan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) beberapa tahun lalu.

Adel Abdul Mahdi, Perdana Menteri (PM) Irak, telah menyetujui pembukaan kembali perlintasan perbatasan Qaim yang memisahkan Irak dan Suriah. Pembukaan akan berlaku secara resmi pada Senin (30/9) mendatang, menurut kantor berita INA dan dilansir Reuters, Sabtu (28/9/2019),.

Kepala otoritas perbatasan Irak menyebut perlintasan perbatasan akan dibuka untuk para pelancong dan juga untuk aktivitas perdagangan.

Pada November 2017 lalu perbatasan Qaim yang terletak di Provinsi Anbar berhasil direbut kembali dari ISIS. Anbar yang berjarak 300 kilometer sebelah barat ibu kota Baghdad itu merupakan markas terakhir ISIS yang berhasil direbut militer Irak.

Kota Albu Kamal diketahui terletak di rute suplai yang strategis. Selama ini perlintasan perbatasan antara Albu Kamal dan Qaim hanya dibuka untuk pemerintah atau militer. Qaim diketahui berbatasan dengan kota Albu Kamal di Suriah, yang juga pernah menjadi markas kuat ISIS.

ISIS menyerbu dan menguasai wilayah-wilayah strategis di Irak dan Suriah, sebelum mengumumkan kekhalifahan di kedua negara pada tahun 2014 lalu,. Otoritas Iran mengumumkan kemenangan atas ISIS tahun 2017, setelah berhasil merebut wilayah-wilayah yang sebelumnya dikuasai kelompok radikal.

Di Awal tahun ini, ISIS kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah yang menandai kekalahan besar mereka. Baru-baru ini, pemerintah Irak menyerukan agar keanggotaan Suriah dalam Liga Arab kembali diberlakukan, setelah ditangguhkan sejak tahun 2011 karena konflik sipil yang pecah di negara tersebut. (Sumber : Detik News)