Ziarah di Makam KH Abdul Qadir Hasan, Pendiri NU Kalimantan Selatan

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH Abdul Qadir Hasan, Pendiri NU Kalimantan Selatan

 

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Abdul Qadir Hasan beliau adalah ulama besar di Banjarmasin dan pengasuh pesantren Darussalam ke-4. Selain sebagai seorang ulama beliau adalah seorang pejuang memberikan semangat dan kekuatan moril bagi para pejuang gerilya yang berusaha mengusir tentara Belanda yang kembali hendak menjajah tanah air. 

 KH. Abdul Qadir Hasan dipercaya oleh KH.Hasyim Asy'ari untuk mendirikan cabang NU pertama di luar Pulau Jawa yakni di Kota Martapura setelah mengikuti Muktamar Nahdlatul Ulama pertama tanggal 21 Oktober 1926 di Surabaya. Dari kota Martapura inilah beliau mendirikan dan melantik cabang-cabang organisasi NU di beberapa wilayah di Pulau Kalimantan sebagai rais syuriah pada masa itu.

Profil

KH. Abdul Qadir Hasan lahir di Tunggul Irang Martapura pada tahun 1891. Beliau merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam yang ke 4, yakni pada tahun 1940-1959 M. Beliau dikenal sebagai sesepuh di Pondok Pesantren Darussalam dan seringkali dipanggil dengan sebutan Guru Tuha. Beliau adalah orang yang menjadi tangan kanan KH. Muhammad Kasyful Anwar saat menjabat sebagai pimpinan Pondok Pesantren Darussalam tahun 1922-1940 dan kemudian menggantikan sebagai pimpinan setelah KH. Muhammad Kasyful Anwar wafat dari tahun 1940 s/d 1959.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Abdul Qadir Hasan

Guru-Guru Beliau

1. KH. Kholil Bangkalan
2. KH. Hasyim Asy'ari

Lokasi Makam

KH. Abdul Qodir Hasan wafat pada hari Sabtu, tanggal 11 Rajab 1398 H atau bertepatan pada 17 Juni 1978 M. Jenazah beliau dimakamkan di kubah  Masjid Agung Al-Karomah, di Jalan KH. M. Kasyful Anwar, Pasayangan Utara, Martapura.

Haul

Haul beliau diadakan setiap tahun sekali di Pondok Pesantren Darussalam. Haul beliau diperingati pada bulan Rajab untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Abdul Qadir Hasan banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kediri saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman kubah  Masjid Agung Al-Karomah, Martapura.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Abdul Qadir Hasan, dibukakan akal pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh-sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Banjarmasin di antaranya:
Dodol Kandangan, Amplang Ikan, Rabuk Ikan, Ikan Seluang Goreng, Kue Rangai, Miniatur Rumah Adat, Ikan Sepat Kering, Keropok Haji Acan, Sambal Acan, Wadai Rangai Susu, Kaos Khas Banjar.