Ziarah di Makam KH. Abdullah Faqih, Kiai Khos dari Langitan

Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta - KH. Abdullah Faqih atau Kiai Faqih adalah ulama besar sederhana, istiqomah, dan alim yang bukan sekadar pandai mengajar. Beliau sekaligus menjadi teladan di antaranya selalu shalat berjamaah dan menjaga kebersihan.
Di kalangan NU dikenal istilah kiai khos atau kyai utama. Kiai Faqih termasuk salah satu kiai khos, syarat kiai khos punya wawasan dan kemampuan ilmu agama yang luas, memiliki laku atau daya spiritual tinggi, mampu mengeluarkan kalimat hikmah atau anjuran moral yang dipatuhi dan jauh dari keinginan duniawi.
Menurut Gus Dur (almarhum), KH. Abdullah Faqih termasuk seorang wali. Kewaliannya bukan lewat tariqat atau tasawuf, tapi karena kedalaman ilmu fiqihnya. Gus Dur sangat hormat dan patuh kepada KH. Abdullah Faqih.
Kyai Faqih (generasi kelima) merupakan pengasuh Pesantren Langitan sejak 1971, beliau menggantikan KH. Abdul Hadi Zahid yang meninggal dunia karena usia lanjut. KH. Abdullah Faqih didampingi KH. Ahmad Marzuki Zahid, yang juga paman beliau.
Profil
KH. Abdullah Faqih merupakan anak KH. Rofi'i Zahid yang lahir pada 2 Mei 1932 di Mandungan, Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kiai Faqih pernah berguru ke Mbah Abdur Rochim, di Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Beliau pernah berguru ke Mbah Abdur Rochim, di Lasem, Rembang, Watu Congol oleh Mbah Dalhar Temanggung. Beliau juga pernah tinggal di Mekkah, Arab Saudi, belajar ke Sayid Alwi bin Abbas Al Maliki, ayah Sayid Muhammad bin Alwi Al Maliki. Sayid Muhammad bin Alwi Al Maliki tercatat lima kali berkunjung ke Ponpes Langitan.
Guru-guru beliau di antaranya:
1. KH. Abdur Rochim, di Lasem, Rembang
2. KH. Dalhar Watu Congol, Temanggung
3. Sayid Alwi bin Abbas Al Maliki
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Abdullah Faqih
Lokasi Makam
KH. Abdullah Faqih wafat pada umur 80 tahun pada 29 Februari 2012 dan dimakamkan di kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.
Haul
Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
MakamKH. Abdullah Faqih banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.
Ada keyakinan dari masyarakat, peziarah, dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Abdullah Faqih, maka akan dimudahkan dalam mencari ilmu, diberi kemudahan dalam mencari rezeki, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...