Milenial NU Hadirkan Perdamaian

 
Milenial NU Hadirkan Perdamaian

LADUNI.ID, Makasar - NU lahir dan berkembang menempatkan diri sebagai penjaga keutuhan NKRI dan pengembang Islam Ahlussunnah wal jama’ah. Saat ini dihadapkan pada kondisi yang kompleks karena tantangan ideologi, tantangan mewujudkan kesejahteraan warga NU, tantangan keutuhan organisasi, dan tantangan mengelola bakat generasi muda NU yang semakin beragam.

Generasi muda yang sering kita sebut generasi milenial lahir di era digital dengan perkembang begitu pesat, dimana pola pikir milenial sangat terbuka, lebih individualis dan lebih tertarik kepada sesuatu yang baru apa lagi tentang pemahaman agama.

Sehingga begitu banyak Generasi milenial yang tertarik belajar agama melalui media sosial, seperti postingan-postingan di facebook, twitter dan youtube tanpa mengetahui sumbernya.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisirnya ialah memperbanyak tabayun. Tradisi tabayun perlu manjadi bagian perilaku milenial agar tidak terjebak dengan berita, informasi, gambar, video yang belum tentu kebenarannya.

Proses tabayun merupakan upaya agar seseorang bisa memelihara akal sehatnya. Karena mengkonsumsi informasi yang tidak benar akan merusak akal sehat seseorang sehingga yang tertanam hanyalah kebencian belaka.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial dan internet adalah panggung terbuka. Sehingga begitu banyak yang membagikan informasi tanpa verifikasi dan sumber yang jelas.

Jadi semua ideologi dan pemikiran bisa masuk di sana dan tidak ada yang bisa melarangnya. Maka wajar ketika media sosial saat ini banyak di penuhi hoax, fitnah dan ujaran kebencian.

Lantas apakah yang harus di lakukan para Generasi Milenial NU untuk meminimalisir hal tersebut?. Bagaimana ia bersikap dan apa tujuannya?.

Sebagai generasi milenial NU diberbagai organisasi, profesi dan komunitas yang semakin beragam karakternya. Harus melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan tantangan tersebut dengan membuat kegiatan yang relevan termasuk aktif di media sosial dengan memposting pendapat para ulama NU yang sesuai konteks kekinian.

Jika milenial NU tidak hadir di media sosial dan menyuarakan nuansa perdamaian maka wajah Islam yang tampak ialah wajah Islam yang marah.

Maka dari itu semua organisasi, profesi dan komunitas NU harus bersinergi dan saling merangkul dalam menghadirkan perdamaian untuk keutuhan NKRI.

Oleh: Sutanti Idris, S.E.(Kader PMII Makassar)