Ta’ati Imbauan Pemerintah, Pergunu Tiadakan Harlahnya Tahun Ini

 
Ta’ati Imbauan Pemerintah, Pergunu Tiadakan Harlahnya Tahun Ini

LADUNI.ID, Jakarta – Hingga kini, jumlah korban akibat virus corona atau Covid-19 di Indonesia berdasarkan data dari website KawalCovid19 menunjukan terdapat 686 orang terkonfirmasi dengan rincian 601 dalam perawatan, 30 sembuh, dan 55 meninggal.

Oleh karena itu, seluruh warga masyarkat diimbau untuk tidak beraktivitas di luar rumah, terutama yang berkaitan dengan perkumpulan dan kontak fisik. Begitu juga apa yang dilakukan oleh Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Perguru) yang pada tahun ini tidak mengadakan peringatan harlah yang sifatnya pengumpulan massa.

Sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman nu.or.id, Rabu (25/3), PP Perguru meniakan peringatan hari lahirnya yang dilaksanakan setiap akhir Maret dalam rangka mengikuti inbauan pemerintah terkait pencegahan penularan virus corona atau Covid-19.

"Tadinya ada, mau dipusatkan di Palangkaraya, Kalteng sana, di rumah gubernur, cuman liat kondisi seperti ini kemarin saya komunikasi dengan Ketua Umum. Ketum bilang, kita tetap memperhatikan anjuran pemerintah, tapi tidak usah panik-panik," terang Wakil Ketum PP Pergunu Aris Adi Leksono sebagaimana dilansir nu.or.id, pada hari Rabu (25/3/2020) pada jam 16.00 WIB.

Aris juga mengatakan bahwa  para santri sehari-harinya juga mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah, seperti pemeriksaan suhu badan dan menggunakan hand sanitizer. Ari mengatakan bahwa dua kegiatan itu dilakukan pada 30 sampai 31 Maret 2020.

"Sementara ini kita fokus melakukan di dua kegiatan itu: bakti sosial dan doa bersama untuk keselamatan bangsa," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, jauh-jauh hari pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mengadakan kegiatan yang bersifat pengumpulan massa sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 lebih luas.

Selain daripada itu, Aris juga mengatakan bahwa peringatan tetap dilakukan, maka hanya akan mengadakan kegiatan bakti sosial, seperti membantu sekolah dalam pengadaan masker, membuat hand sanitizer, dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Bukan hanya kegiatan yang bersifat bakti sosial, Pergunu juga berencana mengadakan doa bersama yang bersifat lokal, seperti di Pesantren Amanatul Ummah Surabaya yang sejak awal merebaknya Covid-19, para santri tidak pulang atau tidak berinteraksi dengan orang luar, sehingga mereka aman dari penularan Covid-19.