Vaksin, Pemutus Mata Rantai Covid-19

 
Vaksin, Pemutus Mata Rantai Covid-19

LADUNI.ID, Jakarta - Penularan Covid-19 terus mengalami kenaikan dan jumlah angka korban terus meningkat  di seluruh dunia, gejala utama ataupun gejala klinis yang dialami oleh seseorang yang diduga terinveksi Covid-19 adalah demam tinggi di atas 37,5 derajat celsius, badan terasa lemah, batuk kering, mata merah (konjungtivitis), sakit kepala, diare, iritasi, nyeri dada, sesak nafas, dan hilangnya indera penciuman. Namun yang juga harus diwaspadai adalah banyaknya yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala klinis, orang inilah yang akan menjadi agen pembawa virus untuk orang di sekitarnya, utamanya yang beresiko tinggi tertular dan menjadi korban adalah mereka yang rentan seperti anak-anak, orangtua dan mereka yang memiliki penyakit bawaan.

Orang tanpa gejala umumnya memang tidak muncul gejala klinis, tetapi data terbaru menunjukkan adanya gejala delirium. Gejala delirium muncul akibat ganguan syaraf seperti gelisah juga sulit membedakan malam dan siang, sulit membedakan nyata dan halusinasi, gampang emosi, mudah mengantuk, mudah lupa bahkan menarik diri dari lingkungan. Patut diwaspadai juga jika Covid-19 menyerang sampai ke otak maka akan berakibat sama atau lebih berbahaya lagi.

Maka agar terhindar dari virus Covid-19, bisa dilawan dengan kepatuhan semua pihak untuk taat pada protokol kesehatan. Cuci tangan memakai sabun, mengenakan masker, mengkonsumsi teratur makanan sehat dan bergizi, olahraga, jaga jarak dan menghindari kerumunan adalah upaya preventif (pencegahan)  terhadap penularan Covid-19. Di masa libur panjang ke depan, seperti Natal dan Tahun baru 2021, protokol kesehatan harus diperketat di semua area publik. Selain upaya diri dan keluarga untuk selalu patuh pada protokol kesehatan, upaya pencegahan penularan Covid-19 yang lain bisa dengan melakukan rapid test antibodi ataupun juga bisa dengan rapid test antigen untuk hasil yang lebih akurat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN