Anggaran COVID-19, Jangan Disalahgunakan

 
Anggaran COVID-19, Jangan Disalahgunakan

LADUNI.ID, Jakarta - Pandemi Covid-19 semakin meresahkan masyarakat. Di tengah situasi ini kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat tajam. Dalam kondisi terburuk, akan ada tambahan 3,78 juta penduduk miskin dan 5,2 juta pengangguran.

“Untuk GDP (gross domestik bruto), saat ini kita estimasi, dalam kondisi berat dan sangat berat. Baseline kita 5,3 persen akan mengalami tekanan, turun sampai level 2,3 persen. Bahkan dalam situasi sangat berat mungkin menurun sampai negatif,” kata Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati usai rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Selasa 14/4/2020 lalu.

Pemerintah cukup tanggap dalam pengalokasian anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19 ini. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga mengatakan bahwa dampak adanya pandemi Covid-19 ini dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Baik itu pengusaha, pegawai, pekerja pabrik, sopir taksi, sopir bus, sopir truk, kenek, pengemudi ojek, petugas parkir, pengrajin, pedagang kecil, pelaku usaha mikro dan masih banyak lagi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN