Tragedi Utsman: Dari Hoax ke People Power

 
Tragedi Utsman: Dari Hoax ke People Power

*Keterangan foto: NU membentengi bangsa dan negara dari ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

LADUNI.ID, Jakarta - Ide anti pemerintah, anti otoritas yang sah dan anti konstitusi, ide kuno yang dalam sejarah Islam pertama kali muncul ketika Dzul Khuwaisirah ketika protes atas pembagian harta emas yang dikirim Ali bin Abi Thalib dari Yaman yang dilakukan Rasulullah Saw. Protes Dzul Khuwaishirah menyinggung perasaan Nabi Saw. Secara tidak langsung dia menuduh Nabi Saw berbuat dzalim.

Saking tidak beradabnya dia menyuruh Rasulullah Muhammad Saw bertaqwa kepada Allah, "Wahai Rasulullah bertaqwalah engkau kepada Allah.” Mendengar hal itu, Nabi Saw bersabda: "Celaka engkau! Bukankah aku adalah penduduk bumi yang paling berhak untuk bertaqwa kepada Allah?!" (HR. Bukhari [2/232], Muslim [2/740]). Mendengar hal itu, Nabi Saw bersabda: "Celaka engkau! Bukankah aku adalah penduduk bumi yang paling berhak untuk bertaqwa kepada Allah?!" (HR. Bukhari [2/232], Muslim [2/740]).

Sebagai sebuah gerakan politik, Abdullah bin Saba’ orang pertama yang mengorgansir gerakan anti pemerintah dan inkonstitusional. Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi dari Yaman yang pura-pura masuk Islam. Berlagak bak ulama dia menyebar isu, opini negatif, tuduhan miring dan hoaks di tengah-tengah masyarakat muslim yang baru tumbuh di daerah-daerah pinggiran pusat Islam saat itu, Bashrah, Kufah dan Mesir.

Masyarakat muslim yang baru menerima Islam. Keimanan mereka masih labil. Ilmu pengetahuan mereka belum kokoh. Tapi semangat keberagamaan mereka menggebu-gebu. Pengikut Abdullah bin Saba’ kebanyakan orang-orang Badui Arab yang baru hijrah dari kehidupan jahiliyah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN