Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul, Tariannya Guncangkan Alam Barzakh

 
Kisah Karomah Habib Sholeh Tanggul, Tariannya Guncangkan Alam Barzakh

LADUNI.ID, Jakarta - Alkisah, suatu ketika Guru Tua Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri Palu Sulawesi Tengah berkunjung ke kediaman Al Quthb Maula Tanggul Jember Al-‘Allamah Al-Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid bin Syech Abubakar bin Salim, bersama Ustad Abdulloh Abdun (Pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid Malang) dan juga murid-murid Guru Tua lainnya.

Malam itu, beliau dan beberapa santrinya tidak bertemu dengan Habib Sholeh Tanggul, akhirnya beliau putuskan untuk menginap di Kota Tanggul. Pagi harinya beliau beserta murid-muridnya langsung bertemu dengan Habib Sholeh dan bercengkrama tentang pembicaraan (kalam) salaf-salaf bani alawiy, lalu beliau semua makan bersama.

Singkat cerita, maka Al-Habib Muhamad Al-Bahar (datuknya Wan Sehan Sang Wali Majdzub) menyenandungkan Qosidah Nabi dengan suara yang teramat merdu sekali disertai tetabuhan Marawis dan Gendang Hajir, kemudian Guru Tua Palu Sulawesi Tengah Al-Alim Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri menari Zafin bersama-sama yang lainnya.

Suasana semakin riuh ramai dengan hentakan Hajir Marawis Alunan Zaffin kesenangan Para Saadah Bani Alawiy, kemudian Guru Tua menarik tangan Habib Sholeh Tanggul untuk berdiri menari Zaffin bersamanya dan Al Habib Sholeh Tanggul memainkan Samar khas Hadromi.

Subhanalloh wa Maasyaa Allah, ketika Habib Sholeh main Samar, foto-foto Wali Alloh (yang berada di alam barzakh) yang menempel di dinding rumahnyanya Habib Sholeh semua berterbangan ikut joget hingga banyak yang menyaksikan pingsan dan berteriak “Subhanallah… Subhanallah... Masya Allah...”

Hingga Al-Habib Sholeh dan Guru Tua Palu Habib Idrus berkata: “Penduduk barzakh juga ikut gembira atas pertemuan kami berdua Rodhiallahu anhuma…”

Hingga akhirnya dihentikan oleh Al-Habib Muhamad Al-Bahr. Lalu Habib Sholeh waktu itu Fiil Haal (dalam keadaan fana fillah) hingga disadarkan oleh Guru Tua Sulawesi Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri.

Bayangkan, foto yang ada di tembok rumahnya Habib Sholeh ikut berterbangan (lepas dari paku) ikut bergoyang SAMAR. Hal ini tidak akan terjadi walaupun dimana pun di muka bumi ini. Semua ini karena karomah Habib Sholeh Jember dan Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al-Jufri Maula Palu Sulawesi Tengah.

Setelah disadarkan oleh Habib Muhammad Al Bahr dan Habib Idrus Al Jufri, maka kembalilah foto-foto wali-wali Allah yang sudah wafat ke tempatnya masing-masing.

Kisah ini diceritakan langsung oleh saksi mata kejadian, yaitu Waliyah Syarifah Hababah Khadijah binti Al Quthb Al ‘Allamah Al Habib Sholeh bin Muchsin Al-Hamid Maula Tanggul Jember atau Umik Njun.

Semoga kita memahami dan mengerti bahwa wali-wali Allah tidak mati, melainkan hidup di sisi Allah SWT dan diberi rizqi.

Alfatihah Al Quthb Al-Allamah Al Habib Sholeh bin Muchsin Al Hamid Maula Tanggul Jember wa Ila Ruuhi Al Quthb Al-Allamah Al Habib Idrus bin Salim Al Jufri Maula Palu Sulawesi Tengah

Wa ila ruuhi syaikhi wa Ustadzi Abdullah Abdun wa Ila Hadrotin Nabi Muhammad S.A.W Lahumul Fatihah… Sholluu ‘alannabi.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين