Perbedaan Antara Karyawan dan Entrepreneur

 
Perbedaan Antara Karyawan dan Entrepreneur
Sumber Gambar: Ilustrasi Laduni.ID

Laduni.id, Jakarta - Di tengah dinamika zaman yang serba cepat, pilihan antara menjadi karyawan atau entrepreneur semakin menjadi perbincangan banyak orang. Sejak kecil, mayoritas dari kita telah diarahkan untuk mengikuti jalur yang dianggap aman, rajin bersekolah, meraih nilai bagus, dan mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji yang layak. Pola pikir ini telah mengakar kuat dalam sistem pendidikan dan menjadi mindset umum di masyarakat.

Namun, ada cara pandang lain yang justru mendorong seseorang untuk menciptakan peluang kerja, bukan mencarinya. Dalam Before You Quit Your Job, disampaikan perbandingan dua figur ayah dengan cara berpikir yang sangat berbeda. Sosok "ayah miskin" menekankan pentingnya sekolah demi mendapatkan pekerjaan yang baik, sedangkan "ayah kaya" mengajarkan pentingnya membangun bisnis dan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

Perbedaan mendasar antara karyawan dan entrepreneur sesungguhnya terletak pada posisi mereka terhadap bisnis itu sendiri.

  • Karyawan mencari pekerjaan setelah bisnis dibangun.
  • Entrepreneur memulai pekerjaan dengan membangun bisnis itu sendiri.

Seorang entrepreneur menciptakan sistem, produk, dan peluang kerja, sementara karyawan hadir untuk mengisi posisi yang dibutuhkan dalam sistem tersebut. Inilah perbedaan pola pikir yang sering kali tidak disadari banyak orang.

Namun, perjalanan menjadi entrepreneur tidaklah mudah. Statistik menunjukkan bahwa 90% bisnis baru gagal dalam lima tahun pertama. Lebih jauh lagi, dari 10% bisnis yang mampu bertahan, 90% di antaranya kembali gagal sebelum mencapai usia 10 tahun. Dengan kata lain, hanya sekitar 1% bisnis yang benar-benar bertahan jangka panjang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN