Majelis Ta'lim At-Tadzkir

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
Klaim Pengelola Lembaga Kirim Pesan ke Pengelola Lembaga
 
Majelis Ta'lim At-Tadzkir

Profil

Kyai Haji Muhammad Nur Gozali selaku pembawa embrio At-tadzkir masuk ke tanah Jawa. Pada pertama kali beliau menetap di Bandung, pada saat itu beliau belum menyampaikan tauhid secara utuh, tetapi masih menjadi pendekar silat dengan padepokan persilatannya.

  1. Tahun 1962
    Tahun ini adalah masa pengembaraan, dimulai dari Jawa barat; Bandung, Cikalong, Ciwidey. Lalu dilanjutkan ke selatan Batujajar, Cililin, Rongga Gunung haluk. Cianjur, Kandang sapi, Istambul dan Ciranjang.
  2. Tahun 1965
    Pengembaraan dilanjutkan ke utara; Pengasinan, Cilamaya.
  3. Tahun 1972
    ​Kajian tauhid semakin dihidupkan sementara ilmu persilatan mulai dikurangi. Pada masa ini beliau mengembara ke Sukabumi, Cianjur Selatan Bandung Selatan dengan mengenalkan aqidah Islam dan mengenalkan metode dzikir kepada ikhwan sesama muslim dengan tujuan menolong sesama.
  4. Tahun 1978
    ​Malam rabu pertengahan bulan Sya’ban 1398 H atau pertengahan Juli 1978 adalah malam kali pertama diadakan pengajian dzikir di Sukabumi. Pada tahun ini dunia persilatan yang dipimpinnya hanya tinggal 10%, dan pada tahun yang sama Pak Nur Ghozali pindah ke Ciputat Tangerang. Pada tahun ini juga, majlis dzikir dibuka di Jakarta diawali dengan dibukanya pengajian dzikir di daerah Minangkabau Manggarai Jakarta Selatan dengan ta’lim kecil yang berjamaahkan para pedagang-pedagang kecil dan pengamen-pengamen.
  5. Tahun 1982
    ​At-Tadzkir dikenalkan di Ciputat yang diawali dengan cara membuka peraktek pengobatan dan olahraga beladiri. Pada waktu itu yang ditangani adalah pasien sakit jiwa. Pada malam Rabu 18 Syaban 1402 H atau bertepatan pada tanggal 08 Juni 1982 M At-tadzkir diproklamirkan yang disaksikan oleh para ikhwan. Pada saat itulah pertama kalinya At-tadzkir menyampaikan aqidah kepada umat secara terbuka dengan visi “Menyatu dalam ridho Allôh, mewujudkan amal soleh, menegakkan kebenaran dan keadilan yang dilandasi Al-Qur’an dan Al-Hadits”.
  6. Tahun 1983
    Pada masa ini At-tadzkir mengalami perkembangan yang pesat, dengan dibukanya cabang di Jepara, Purwodadi, Jawa Timur, dan Palembang.
  7. Tahun 1986
    ​Ilmu beladiri sudah hampir tidak ada, kajian tauhid mulai dominan.
  8. Tahun 1987
    ​lmu bela diri sudah mulai ditinggalkan, dan pengobatan tinggal 10 %.
  9. Tahun 1988
    Perkembangan ta’lim ke wilayah Madura selama 2 tahun, tepatnya di daerah Sumenep, Pemekasan, Sampang dan Bangkalan.
  10. Tahun 1989
    Pada akhir tahun ini beliau pindah ke Jakarta dan setahun kemudian menetap di Karet Sepatan Kutabumi Tangerang sampai sekarang. Pada tahun ini dibuka cabang perwakilan di daerah-daerah lainnya, Seperti :

           • P. Sumatera, Lampung ada sekitar 130 ta’lim.
           • Sumatera Selatan ada sekitar 200 ta’lim.
           • Sumatera Utara
           • Sumatera Barat
           • Lampung
           • Tanjung Karang
           • Jambi, Bangka
           • Kepualaun Riau
           • Batam Tanjung Balai
           • Tanjung Pinang dan pulau-pulau kecil lainnya
           Setelah itu At-tadzkir merambah ke Kalimantan mulai dari :
           • Balikpapan
           • Tenggarong
           • Loajanan
           • Samarinda
           • Pangkalanbun, Pontianak
           • P. Bali
           • P. Sumbawa

Dan pada Tahun 2007 AT-tadzkir merambah ke negeri tetangga Seperti :

  • Singapura
  • Malaysia
  • Thailand Selatan
  • Australia
  • China

 

 

Pengasuh

 KH. Muhamad Nur Ghazali Saeful Islam 

 

Alamat

Jl. Raya Kuta Bumi no 60 RT 05/04, Kampung Teriti, Desa Karet, Kec. Sepatan, Tangerang, Banten

Kode Pos; 15520