Panggilan untuk Mayit Setelah Ruhnya Dicabut dari Badan

 
Panggilan untuk Mayit Setelah Ruhnya Dicabut dari Badan

LADUNI.ID, Jakarta – Diterangkan dalam suatu hadits: Ketika ruh berpisah dari badan, maka ada panggilan dari langit tiga kali: “Wahai anak Adam, apakah engkau meninggalkan dunia ini, atau dunia yang meninggalkan dirimu? Apakah engkau mengumpulkan dunia, atau dunia yang mengumpulkan dirimu? Apakah engkau yang membunuh dunia, ataukah dunia yang membunuh dirimu?”

Ketika mayit diletakkan di atas dipan untuk dimandikan, tiba-tiba ada panggilan dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, di mana badanmu yang kuat itu, dan apa yang menjadikanmu menjadi lemas? Wahai anak Adam, di mana lisanmu yang fasih itu, dan apa yang menyababkanmu diam? Wahai anak Adam, di manakah para kekasihmu, dan apa yang menyebabkan mereka tidak menyukaimu?”

Tatkala mayit diletakkan di kain kafan, mayit dipanggil dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, engkau akan pergi jauh tanpa membawa pembekalan. Wahai anak Adam, Engkau akan keluar dari rumahmu dan tidak akan kembali lagi. Wahai anak Adam, engkau tidak akan bisa naik kuda untuk selamanya, dan aengkau akan menuju tempat yang sangat menakutkan.”

Pada saat mayit dipikul di atas keranda, mayit dipanggil dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, bahagialah dirimu jika engkau termasuk orang yang bertaubat. Bahagialah engkau, jika amalmu itu termasuk amal baik. Bahagialah dirimu, jika temanmu adalah keridlaan Allah. Celakalah engkau jika temanmu adalah kemurkaan Allah.”

Ketika mayit diletakkan untuk dishalati, mayit dipanggil dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, setiap perbuatan yang engkau lakukan pasti engkau akan melihatnya, jika perbuatan amalmu baik, maka engkau akan melihat suatu kebaikan. Sebaliknya jika amal perbuatanmu buruk, maka engaku akan melihat keburukan.”

Tatkala keranda diletakkan di tepi kubur, maka mayat dipanggil dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, engkau tidak membawa perbekalan dari tempat yang ramai menuju ke tempat yang rusak. Engkau tidak mebawa kekayaanmu kepada kafikiran ini. Engkau tidak membawa cahaya ke tempat yang gelap ini.”

Pada saat mayit diletakkan di lubang kubur, mayit dipanggil dengan tiga kali seruan: “Wahai anak Adam, di saat engkau berada di atas punggungku engkau banyak tertawa, sekarang engkau berada di perutku dengan menangis. Engkau berada dipunggungku dengan bergembira, sekarang engkau berada di perutku dengan kesusahan. Engkau berada di atas punggungku bisa berbicara, sekarang engkau berada di perutku dengan berdiam.”

Sewaktu orang-orang yang mengantar berpaling meninggalkan si mayit sendirian di dalam kubur, maka Allah berfirman: “Wahai hamba-Ku, sekarang engkau tinggal sendirian dalam gelapnya kubur, sedangkan orang-orang sudah meninggalkan dirimu. Engkau telah berbuat durhaka kepada-Ku hanya karena manusia, karena istri dan anak semata. Pada hari ini, Aku lebih mengasihi dirimu dengan rahmat-Ku, di mana besarnya rahmat-Ku melebihi kecintaan beberapa makhluk. Rasa belas kasihan-Ku kepadamu jauh melebihi rasa kasih sayang seorang ibu pada anaknya.”


Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.