Habib Nurmagomedov: Janji Saya kepada Ibu

 
Habib Nurmagomedov: Janji Saya kepada Ibu

LADUNI.ID, Jakarta - Ada getar keharuan yang tidak biasa pada atmosfer kemenangan Khabib Nurmagomedov atas Justin Gaethje di lingkar oktagon dinihari tadi. Khabib sujud sambil menangis usai menghempaskan lawan. Keringat kemenangan bercampur air mata kesedihan.

Gerangan ada apa dengan Sang Juara? Ia menangis begiturupa hingga bergoncang dadanya. The Eagle, julukan Khabib, terkenang almarhum ayahnya. Sang ayah dipanggil Tuhan Juli lalu. Khabib juga ingat ibu yang dikasihinya.

"Setelah ayah meninggal, ibu berpesan ke saya agar tak bertarung lagi. Saya katakan pada ibu, ini yang terakhir. Saya harus pegang janji saya," tutur Khabib masih sesenggukan.

Pertarungan di Fight Island, Abu Dhabi, Minggu dinihari WIB akan menutup lembar petualangan Khabib di arena tinju bebas UFC. Ia buat Gaethje "The Highlight" tak berdaya pada ronde kedua. Dengan jurus kuncian triangle choke, Gaethje tak berkutik, lemas dan sempat pingsan. Khabib pun membukukan 29 kemenangan tanpa kalah sekalipun. Ia juara sejati.

Terasa begitu tiba-tiba Khabib yang diliputi kesedihan, dengan sisa isak tangisnya mengumumkan pensiun. Arena tinju bebas yang telah memberinya banyak hal selain kekayaan dan popularitas, ringan saja ia tinggalkan. Mundur justru di puncak kejayaan.

"Alhamdulillah, Allah telah memberi saya segalanya. Hari saya umumkan pensiun," tegas Khabib dengan suara bergetar.

Pertarungan lawan Gaethje menjadi pertarungan pertama Khabib tanpa didampingi ayah yang sekaligus pelatihnya. Rupanya juga menjadi yang terakhir. Sebab Khabib tak hendak lagi bertarung tanpa disaksikan ayah.

Almarhum ayah, Abdul Manap Nurmagomedov, yang mengajarinya hidup dengan rasa hormat, mendidiknya menjadi petarung, menggemblengnya menjadi juara, mengenalkannya pada nama-nama Tuhan dalam zikir dan doa.

Kini hanya ada ibu, yang mengajarinya banyak cinta dan kasih sayang dalam kehidupan. Khabib telah memilih meninggalkan dunia yang membesarkannya untuk berkhidmat pada ibunya.

"Pintu sorga saya tinggal satu. Ibu saya..." ucap Khabib lirih.

Masya Allah Khabib. Asli saya baper. Ikut nangis. Serta-merta teringat almarhum bapa. Semoga beliau sedang tersenyum di rumah kedamaian di sisiNya. Tentu saja saya juga ingat ema, yang beberapa hari lalu saya kunjungi. Menicum tangannya, menanyakan kesehatannya, dan ema mendoakan saya.

Sehat-sehat ma, pintu surgaku.

 

(Irna Wati)