Muslim adalah Etalase Islam: Be a Good Muslim

 
Muslim adalah Etalase Islam: Be a Good Muslim

LADUNI.ID, Jakarta - Mudah jika ingin membantu yang lain mengerti tentang Islam (ambassador of Islam). Just be a good muslim.

Klopp pelatih Liverpool menuturkan bagaimana Liverpool ikut membantu menyesuaikan ritual dua pemainnya Salah dan Mane. Dan dia senang melihatnya.

Dan tak ada mayoritas/minoritas dalam hal ini. Semua saling menghargai.

I as a muslim and a huge Liverpool supporter I have the outmost respect to anyone’s belief and to every person who knows how to respect that!

Klopp has revealed how LFC's Muslim players, notably Mohamed Salah & Sadio Mané, have had their routines integrated into the team’s match-day plans by allowing the pair to wash after the team warm-up, in keeping with Islamic custom.

Klopp: "I love that we have so much ‘multi-culti’. I would say having the best ambassadors for being a Muslim in the team is really great. Muslims wash their body very often in specific situations. Before & after warming up, it takes time. So we decided to do things differently."

“We only had an hour when we arrive in the stadium & when we go back in the dressing room after warming up to do these rituals. It costs us exactly 2 mins to do these rituals. It’s easy to give these 2 mins away that they can do in this moment what is to them absolutely important.

***

Saya sebagai seorang Muslim dan pendukung Liverpool yang besar, saya sangat menghormati keyakinan siapa pun dan setiap orang yang tahu bagaimana menghormatinya!

Klopp telah mengungkapkan bagaimana para pemain Muslim LFC, terutama Mohamed Salah dan Sadio Mané, telah menyesuaikan rutinitas mereka saat rencana hari pertandingan tim, ia membiarkan keduanya mencuci setelah pemanasan tim, sesuai dengan kebiasaan Islam.

Klopp: "Saya senang kita memiliki begitu banyak 'multi-culti'. Menurut saya memiliki duta besar (Islam) terbaik untuk menjadi seorang Muslim di tim itu sangat bagus. Muslim sangat sering mencuci tubuh mereka dalam situasi tertentu. Sebelum dan sesudah pemanasan, ini membutuhkan waktu. Jadi kami memutuskan untuk melakukan sesuatu secara berbeda."

“Kami hanya punya waktu satu jam ketika kami tiba di stadion dan ketika kami kembali ke ruang ganti setelah melakukan pemanasan untuk melakukan ritual ini. Kami menghabiskan waktu tepat 2 menit untuk melakukan ritual ini. Sangat mudah untuk memberikan waktu 2 menit ini yang dapat mereka lakukan pada saat ini apa yang bagi mereka sangat penting.(*)

***

Penulis: Rully Achdiat Santabrata
Editor: Muhammad Mihrob