Benarkah Ketindihan Saat Tidur Disebabkan oleh Jin?

 
Benarkah Ketindihan Saat Tidur Disebabkan oleh Jin?

LADUNI.ID, Medan - Ketindihan mungkin bukan hal yang asing lagi bagi kita, karena bisa jadi sudah pernah mengalaminya. Mengacu dari berbagai informasi yang beredar di masyarakat, banyak ragam keterangan terkait hal ini.

Umumnya dikatakan, akibat ditindih makhluk gaib (bisa jin, kuntilanak dan sebagainya). Berbagai gejala yang dirasakan saat terjadi ketindihan; tidak bisa bergerak, sesak nafas, tidak bisa bersuara, muncul berbagai suara dan juga bayangan.

Sebenarnya, kalau ditilik secara syariat, tidak ada keterangan yang menjelaskan secara khusus terkait ketindihan ini akibat ditindih makhluk gaib. Hanya saja, beberpa hadist dan keterangan dari ulama ada yang mengatakan, jika mimpi tersebut mengandung unsur keburukan yang membuat kita takut bisa jadi pengaruh jin dan bisa juga tidak:

وَقَالَ الْقُرْطُبِيُّ فِي الْمُفْهِمِ ظَاهِرُ الْخَبَرِ أَنَّ هَذَا النَّوْعَ مِنَ الرُّؤْيَا يَعْنِي مَا كَانَ فِيهِ تَهْوِيلٌ أَوْ تَخْوِيفٌ أَوْ تَحْزِينٌ هُوَ الْمَأْمُورُ بِالِاسْتِعَاذَةِ مِنْهُ لِأَنَّهُ مِنْ تَخَيُّلَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِذَا اسْتَعَاذَ الرَّائِي مِنْهُ صَادِقًا فِي الْتِجَائِهِ إِلَى اللَّهِ وَفَعَلَ مَا أُمِرَ بِهِ مِنَ التَّفْلِ وَالتَّحَوُّلِ وَالصَّلَاةِ أَذْهَبَ اللَّهُ عَنْهُ مَا بِهِ وَمَا يَخَافُهُ مِنْ مَكْرُوهِ ذَلِكَ وَلَمْ يُصِبْهُ مِنْهُ شَيْءٌ وَقِيلَ بَلِ الْخَبَرُ عَلَى عُمُومِهِ فِيمَا يَكْرَهُهُ الرَّائِي بِتَنَاوُلِ مَا يَتَسَبَّبُ بِهِ الشَّيْطَانُ وَمَا لَا تَسَبُّبَ لَهُ فِيهِ وَفِعْلُ الْأُمُورِ الْمَذْكُورَةِ مَانِعٌ مِنْ وُقُوعِ الْمَكْرُوهِ
[ابن حجر العسقلاني، فتح الباري لابن حجر، ٣٧٢/١٢]

Di samping hal tersbut, jika mengacu dari segi sains, ketindihan atau yang disebut juga dengan sleep paralysis merupakan salah satu gangguan tidur yang terjadi pada fase REM (Rapid Eye Movement). Di mana pada fase ini, otak mengirimkan sinyal agar otot melemah (hypotonia). Lemahnya otot ini juga menyebabkan Hyperkapnia.

Sensasi tidak mengenakkan terjadi akibat dari kerja otak dan otot tidak berjalan selaras. Otak sangat aktif eh tubuh masih lemah, hingga muncullah berbagai keluhan seperti di atas.

Saat REM juga pernafasan jadi tidak teratur, dan ventilasi alveolar lebih rendah 40% dibandingkan saat terjaga, sehingga kinerja jantung juga tidak stabil. Hal inilah salah satu yang menyebabkan kita lemas, sesak dan ngos-ngosan.

Rasa panik, cemas dan berbagai bayangan dan suara yang didengar terjadi akibat otak kita yang masih sangat aktif, kita sebenarnya lagi bermimpi, tapi mata kita suda terbuka, pendengaran kita sudah aktif, sehingga apa yang dimimpi tersebut seolah benar adanya.

Perempuan lebih banyak yang mengalami sleep paralysis dibandingkan laki-laki dan keseringan terjadi pada orang dengan kulit yang lebih gelap. Pemicu terjadinya sleep paralysis: cemas berlebih, kualitas tidur yang buruk, minum alkohol, riwayat trauma, tidur telentang dan juga keturunan.

Hingga sampai saat ini belum ada obat untuk mengatasi sleep paralysis. Tapi, tidak perlu khawatir. Hal ini tidak berbahaya dan biasanya terjadi hanya sekitar 2-3 menit, oleh karenanya tetaplah tenang agar tidak semakin lemas kehabisan tenaga.

Dengan adanya hubungan antara sleep paralysis dengan masalah tidur lainnya. Mengatur pola tidur dapat diterapkan dalam pencegahan. Hal yang dapat dilakukan:

  • Membuat jadwal tidur yang teratur.
  • Kondisi kamar tidur didesain senyaman mungkin.
  • Jauh dari sinar yang terlalu terang dan kebisingan.
  • Hindari menonton tv, main elektronik saat menjelang tidur.
  • Batasi mengkonsumsi kafein, alkohol  utama di malam hari.
  • Posisi sebaiknya tidak telentang.
  • Bersihkan badan, kaki, tangan (bisa dengan wudhu', sesuai dengan sunnah yang diajarkan)

ابن حجر العسقلاني، فتح الباري لابن حجر، ٣٧٢/١٢

***

Penulis: Yuman
Editor: Muhammad Mihrob