Ketika Syams At-Tabrizi Menguji Jalaluddin Ar-Rumi Soal Kehormatan Semu

 
Ketika Syams At-Tabrizi Menguji Jalaluddin Ar-Rumi Soal Kehormatan Semu
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Suatu malam yang hening, Syaikh Jalaluddin Rumi mengundang sang mursyid, Syaikh Syamsuddin At-Tabrizi, untuk makan malam di rumahnya. Sebagai murid yang penuh rasa cinta dan hormat kepada gurunya, Rumi telah menyiapkan hidangan terbaik.

Namun, sebelum santapan dimulai, Syams menatap Rumi dengan tenang dan berkata, “Apakah kau bisa menyediakan minuman untukku?” (Yang dimaksud Syams adalah arak/khamer).

Rumi tersentak kaget. “Guru… apakah engkau juga meminumnya?,” tanyanya.

“Ya,” jawab Syams singkat.

Rumi semakin heran.

“Aku benar-benar tidak tahu.”

“Sekarang kau sudah tahu. Maka sediakanlah,” tegas Syams.

Dengan hati gelisah, Rumi mencoba mengelak, “Di malam seperti ini, dari mana aku bisa mendapatkannya?”

“Perintahkan salah seorang pembantumu untuk membelinya.”

“Kalau begitu,” Rumi bergetar, “kehormatanku akan jatuh di hadapan mereka.”

“Kalau begitu, kau sendiri yang pergi membelinya,” balas Syams.

Rumi makin terdesak.

“Seluruh kota mengenalku. Bagaimana mungkin aku keluar membeli minuman?”

Syams menatapnya dalam-dalam, lalu berkata tegas, “Kalau benar engkau muridku, lakukan apa yang kuminta. Tanpa itu, malam ini aku tidak akan makan, tidak akan berbincang, dan tidak akan tidur.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN