Lima Nasihat KH. Ahmad Sahal Gontor yang Tak Boleh Dilupa

 
Lima Nasihat KH. Ahmad Sahal Gontor yang Tak Boleh Dilupa

LADUNI.ID, Jakarta - Mbah KH. Ahmad Sahal lahir di Gontor Ponorogo 22 juni 1901, meninggal 9 april 1977, beliau putra ke 5 dari Kyai Anom Besari. Pada tahun 1926 menjadi utusan ummat Islam daerah Madiun ke Kongres Ummat Islam Indonesia di Surabaya. Pada tahun yang sama membuka kembali Pondok Modern Darussalam Gontor dengan program pendidikan yang dinamakan "Tarbiyatu-l-Athfal".

Setahun kemudian mendirikan Pandu Bintang Islam dan klub olahraga dan kesenian yang diberi nama "RIBATA" (Riyadhatu-l-Badaniyah Tarbiyatu-l-Athfal). Sejak tahun 1929 mendirikan kursus Kader dan Barisan Muballigihin yang berakhir hingga tahun 1932. Pada tahun 1935 ia mengetahui Ikatan Taman Perguruan Islam (TPI), yaitu suatu ikatan sekokolah-sekolah yang didirikan oleh alumni-alumni TA di desa-desa sekitar Gontor. Pada tahun 1937 mendirikan organisasi pelajar Islam yang di beri nama "Raudlatul-Muta'allimin". Selain itu ia juga mendirikan dan memimpin Tarbiyatu-l-Ikhwan (Barisan Pemuda) dan Tabiyatu-l-Mar'ah (Barisan Wanita).

Berikut ini adalah nasihat emas dari Mbah Ahmad Sahal Gontor yang dirangkum menjadi lima nasihat.

1. Sugih Tanpo Bondo (Merasa kaya tanpa harta)

Kita mempunyai kekayaan yang lebih berharga dari harta. Tidak perlu berkecil hati atau menjadi manusia minder dengan apa yang kita punya. Yang penting kita tetap menjaga kekayaan yang diwariskan dalam diri kita dari lahir. Yaitu kaya hati dan pikiran.

2. Ngluruk tanpo Bolo (Melawan tanpa kawan)

Yang dimaksud adalah melawan diri sendiri dan hawa nafsu. Karena memang untuk melawan diri sendiri tidak dibutuhkan siapa-siapa. Sebisa apapun kita dibantu kawan, tapi kalau diri kita menolak itu tidak ada artinya. Hanya kamu yang bisa melawan dirimu sendiri.

3. Digdoyo tanpo Aji (Digdaya tanpa kesaktian)

Dengan hati dan pikiran baik, secara tidak langsung membentuk perilaku yang baik. Dari sana orang akan menghargai dan segan dengan kita walau kita tak punya kelebihan(aji).

4. Menang tanpo Ngesorke (Menang tanpa merendahkan)

Kita bisa menjadi pemenang tanpa merendahkan siapa-siapa. Karena dengan pribadi baik yang kita punya, orang yang berhadapan dengan kita sudah merasa rendah diri tanpa kita rendahkan. ..

5. Pesan Trimurti

Pesan trimurti dari KH. Ahmad sahal: "Berani hidup tak takut mati, takut mati jangan hidup, takut hidup mati saja".

Di dalam rahim, manusia telah diberikan pilihan oleh Allah tentang kesiapan dalam menjalani kehidupan sebagai manusia. Hanya saja kita lupa. Karena kehidupan ini adalah ujian, agar dapat kembali  kepada-Nya ditempat yang mulia.

Kehidupan itu dijalani, pasti akan ada banyak rintangan yang dihadapi. Lari bukanlah solusi. Malah menambah beban diri.

لايكلف الله نفسا إلا وسعها

Ingatlah... Allah tidak memberikan cobaan dan ujian melampaui batas kemampuan hambaNya.(*)

***

Editor: Muhammad Mihrob