Pesantren Digital dan Transformasi Pengajaran
LADUNI.ID, Jakarta - Perkembangan digital memang luar biasa. Dulu kita membayangkan institusi pesantren lebih kurangnya seperti yang digambarkan Prof. Zamahsyari Dhofir. Kira-kira begini, yang disebut pesantren adalah institusi yang ada kiainya, ada santrinya dan ada tempatnya.
Kini, entitas baru yang disebut pesantren digital muncul. Ada kiainya, tapi santrinya disebut follower atau subscriber, tempatnya di media sosial (medsos) atau platform digital.
Di pesantren digital kita tidak menemukan shalat jamaah. Kita tidak menemukan kehidupan ala santri yang penuh dengan dinamika sosial. Transformasi keadaban dari relasi sosial santri kiai tidak terjadi.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp779.000
Rp299.000
Rp107.100
Rp1.548.999
Memuat Komentar ...