Jatuh Cinta pada Orang yang Salah

 
Jatuh Cinta pada Orang yang Salah
Sumber Gambar: Koleksi Laduni.ID

Assalamu’alaikum wr wb
Salam kenal mbak Nur. Saya sering menyimak rubrik konsultasi psikologi yang diampu mbak Nur dan baru kali ini saya berani untuk mmengirimkan pertanyaan. Mbak Nur, saya E, usia saya 22 tahun. Saat ini saya menjalin hubungan dengan seorang pria yang berusia 27 tahun dan sudah berjalan selama satu tahun.

Baca juga: Karir atau Menikah Muda

Semakin hari saya malah semakin ragu untuk melanjutkan hubungan ini, karena saya seperti berjuang sendirian dalam hubungan kami. Saya selalu mendahulukan kepentingannya dibandingkan dengan kepentingan saya sendiri. Sering terjadi salah paham dalam berkomunikasi kami dan seringkali saya yang mengalah. Ingin rasanya mengakhiri hubungan kami ini, tapi saya sudah telanjur sayang sehingga berat melepaskan dia.

Apakah saya jatuh cinta pada orang yang salah ? Bagaimana sebaiknya ya mba  ? Apakah memutuskannya adalah keputusan yang terbaik ?
Terima kasih atas tanggapannya.

Wassalamu’alaikum wr wb.
E di Makassar
Tanggapan :

Wa’alaikumsalam wr wb.
Hai E yang baik, akhir – akhir ini banyak yang merasa dimanfaatkan padahal sudah tulus pada pasangannya. Nah kamu harus waspada nih, apakah hubungan kalian masih sehat, masih bisa diperbaiki ataukah sudah bersifat toxic ? Hubungan yang tidak sehat atau toxic hanya akan membuang-buang waktu dan menunda luka. Jatuh cinta tidak pernah salah karena itu adalah perasaan yang tidak bisa dicegah dan kadang bisa datang tiba-tiba.

Baca juga: Menjalin Hubungan Jangan untuk Coba-Coba

Ketika orang pertama kali berhubungan  dengan seseorang yang berperilaku buruk, kemungkinan itu karena kurangnya mengenal pribadi orang tersebut atau pasangan menggunakan “topeng” untuk menutupi keburukannya, bisa juga kita tidak menerapkan kriteria pasangan yang baik.
Berbeda halnya jika sudah berkali-kali jatuh cinta pada orang yang salah, maka perlu ditelaah lagi bisa jadi orang tersebut mengalami emophilia yang membuatnya mempunyai kecenderungan cepat, mudah dan sering jatuh cinta. Bahkan mereka bisa terdorong untuk mendekati orang yang memiliki sifat tidak baik. Nah  emophilia ini membutuhkan penanganan dari ahli ya.

Baca juga: Sakit Hati Karena Cinta, Apa Obatnya?

Berikut ini tanda – tanda bahwa ia bukanlah pria yang tepat :
1. Sering merasa cemas dan tidak nyaman saat bersama
Saat berada di sampingnya, membuatmu merasa tidak aman dan tidak nyaman. Kamu tidak berani mengatakan apa yang ada dalam hati dan pikiranmu karena dia mendominasi dan takut menyinggung perasaannya.

2. Tidak Menghormati
Pasangan bersikap kasar baik verbal maupun non verbal, merendahkan dan melecehkan  harga diri pasangan.

3. Kehidupanmu tidak bertumbuh
Pasangan yang tepat akan membawa dan mensuportmu untuk bertumbuh, bukan yang menghalangimu meraih prestasi.

4. Selalu mengontrol
Pasanganmu mewajibkan untuk selalu lapor apa saja yang kamu lakukan ? Jika telat lapor maka dia akan marah  besar ? Ingat girls, ini bukan protektif ya, perlakuannya ini dinamakan mengontrol dan ini tidak sehat dalam sebuah hubungan.

5. Sering playing victim
Bertingkah seolah dialah yang menjadi korban setelah melakukan kesalahan tanpa meminta maaf atau selalu mengungkit pengorbanan yang dilakukannya merupakan tanda pasanganmu sedang playing victim.

Baca juga: Merasa Depresi Karena Tidak Ada yang Menyukai, Saya Harus Bagaimana?

Playing victim membuatmu harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi dan membuatmu tertekan.
Apabila pasanganmu memiliki tanda-tanda di atas, maka kamu harus mengambil tindakan tegas dan  tidak perlu berpikir panjang untuk meninggalkannya. Berdoa dan memintalah kepada Allah untuk diberikan pasangan yang baik.

Semoga menjawab pertanyaanmu ya.

Wassalamu’alaikum wr wb.
Nur Chasanah, S. Psi
Pengampu Konsultasi Remaja siap Nikah Usia 25 Tahun