Kisah di Balik Kacamata Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz

 
Kisah di Balik Kacamata Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID Jakarta - Segala hal yang terkait dengan Habib Umar adalah sesuatu yang menarik untuk dikisahkan. Sosok ulama yang akhlaknya sangat indah itu terus membuat banyak orang terpesona. Kisah-kisah yang menyertainya selalu dinanti oleh para muhibbin.

Di antara kisah yang menarik tentang Habib Umar bin Hafidz adalah perihal kacamata. Kisah ini banyak beredar di berbagai media dan banyak orang yang merasa sangat terinspirasi. 

Habib Umar bin Hafidz pernah menjadi pelanggan sebuah toko optik kacamata. Saat itu beliau sering berganti kacamata karena terkadang kadarnya bertambah yang menyebabkan berkurangannya daya lihat.

Ketika itu, Ahli optik yang sudah berpengalaman dan melayani Habib Umar berkali-kali sejak awal kedatangannya di toko, terpaksa mengatakan, “Ya Habib, dari awal sudah saya katakan jangan sering menangis! Lama-lama Habib bisa kehilangan penglihatan.”

Lalu Habib Umar menjawabnya, “Aku tak begitu peduli apapun yang terjadi dengan penglihatanku, tidak akan pernah aku dapat berhenti menangis, minta pengampunan dari Allah SWT, untuk diriku, keluarga dan umat Muslim yang aku cintai. Kalau bukan aku yang menangis lantas siapa lagi?”

Betapa luar biasa kecintaan beliau kepada umat Islam. Tidak heran, kalau kemudian Allah SWT juga membukakan hati umat Islam untuk mencintai beliau.

Apa yang dilakukan oleh Habib Umar bin Hafidz, tidak lain adalah refleksi dalam meneladani Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah SAW bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah seseorang di antara kalian disebut beriman hingga dia mencintai saudaranya (yang muslim) seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 22 Juni 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

Editor: Hakim