Segerakanlah Taubatmu

 
Segerakanlah Taubatmu
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Seorang manusia yang lalai akan semua peraturan yang Allah tetapkan, akan jauh dari kebahagiaan yang Allah SWT inginkan, berpaling dari semua kewajiban, berenang dalam sebuah kesalahan, hingga bangga dan senang dengan semua yang ia lakukan tanpa menilai sisi positif dan negatif dari perbuatan tersebut.

Itulah sebuah gambaran yang sering dilihat dan disaksikan hingga mungkin sebagian dari kita merasakan semua itu, dan tak terasa bahwa jiwanya telah sangat jauh dari sang pencipta yang hakiki dan kekal abadi.

Ketika itu sang pencipta merindukan keluhan, tetesan air mata, pengaduan, dan rajutan do'a yang selalu ditujukan sebagai sebuah harapan dari seorang hamba kepada Tuhannya, sehingga menarik dan mengambil sebuah nikmat yang telah Allah SWT berikan kepadanya.

Pernahkan Anda menaiki sebuah kereta api yang berbeda arah dengan jalan yang anda tuju? Atau anda pernah ketiduran hingga stasiun yang dituju terlewati dan anda tak mawas diri? Lalu apa yang harus anda lakukan?

Oh, tentu anda harus turun, dan berusaha untuk mencari kereta yang sesuai dengan tujuan yang dituju, bukan diam hingga ujung stasiun lalu turun karena itu menyita waktu dan menguras tenaga anda.

Itulah orang cerdik, pandai yang bisa membaca keadaan, dan memahami kondisi yang ia alami, karena semakin jauh seseorang berkecimpung dalam sebuah kesalahan itu semakin sulit untuk kembali kecuali jika Allah SWT menghendaki, bukan malah terus asik dan senang dengan maksiat tersebut.

Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menuliskan sebuah peringatan yang berbunyi:

و إياك و الإصرار وهو أن تذنب ثم لا تتوب على الفور ..... و عليك بتجديد التوبة و المبادرة بها في كل حين_

"Dan hindarilah olehmu terus-menerus dalam berbuat dosa dan engkau tidak bertaubat segera...dan engkau harus memperbarui taubat, dan menyegerakannya."

Bukankah Rasulullah SAW Sang panutan umat, yang telah Allah SWT jadikan suri tauladan bagi semua manusia, dan telah Allah SWT ampuni semua dosanya. Namun Rasulullah SAW dengan semua yang Allah SWT khususkan bagi dirinya, telah mencontohkan kepada kita agar selalu beristighfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT 70 kali banyaknya atau lebih yang terdapat dalam riwayat dalam setiap harinya.

Tahajjud yang beliau lakukan begitu banyak hingga disebutkan dalam riwayat, bahwasanya kaki beliau hingga terpecah-pecah, karena lamanya berdiri, membaca kalam suci, dan nikmatnya bermunajat kepada ilahi.

Bagaimana dengan kita sebagai umatnya, jikalau tidak mencotoh, mengikuti dan meniru yang berhak ditiru, lalu siapa lagi yang kita akan tiru?

Begitupun yang dilakukan oleh para salafussolih (para pendahulu yang shalih), begitu banyak ibadah yang mereka lakukan demi mendapatkan Ridho dari Allah SWT

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Wallahu 'alam

Mukalla, 27 Mei 2021 M

Oleh: Muhammad Mufti Nawawi – Mahasiswa Tingkat 1, Fak. Syari'ah, Imam Shafie University, Mukalla, Hadhramaut, Yaman.


Editor: Daniel Simatupang