Dzikir Istimewa di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

 
Dzikir Istimewa di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Hadis Shohih Bukhari terdapat riwayat Hadis yang menerangkan tentang keutamaan bulan Dzuhijjah. Bahkan amal sholeh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dijelaskan lebih utama dibanding dengan jihad fi sabilillah. Rasulullah SAW bersabda;

مَا مِنْ أيَّامٍ العملُ الصَّالحُ فيهنَّ أحبُّ إلى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأيَّامِ الْعَشْرِِ. قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada hari dimana suatu amal sholeh lebih dicintai Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah?" Nabi SAW bersabda: “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh)." (HR. Bukhari)

Maka seyogyanya bagi seorang Muslim untuk memperbanyak ibadah di sepuluh hari ini, khususnya sholat, puasa dan dzikir. Sepuluh hari ini sangat istimewa lebih dari lainnya. 

Di antara amalan dzikir yang sangat baik untuk dibaca adalah berikut ini;

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اللَّيَالِيْ وَالدُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اْلأَيَّاِم وَالشُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي اللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي الصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِي الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah sebanyak/sepanjang malam-malam dan masa, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hari-hari dan bulan-bulan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pelipat gandaan pahala-pahala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak dedaunan di pohon-pohon, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rambut dan bulu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pasir dan batu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak bunga dan buah, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hembusan nafas manusia, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan mata, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, Tiada Tuhan selain Allah Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala yang mereka kumpulkan (dari harta benda), Tiada Tuhan selain Allah pada malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, Tiada Tuhan selain Allah pada waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak angin (yang bertiup) di gurun dan tanah berbatu, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari di mana ditiup sangkakala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak seluruh makhluk-Nya, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari pembalasan."

Kemudian diakhiri dengan dzikir berikut ini:

لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَيُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ،  فِي كُلِّ لَحْظَةٍ أَبَدًا عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَي نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِه

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Segala kekuasaan adalah miliknya, segala pujian bagi-Nya, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Mematikan. Dialah Yang Maha Menghendaki segalanya. Di setiap saat selamanya, sejumlah ciptaan-Mu, menurut keridhaan-Mu, seberat ‘Arsy-Mu, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Mu." 

Setelah itu membaca doa yang sangat dianjurkan berikut ini;

اَللَّهُمَّ فَرَجَكَ الْقَرِيْبَ، اَللَّهُمَّ سَتْرَكَ الْحَصِيْنَ، اَللَّهُمَّ مَعْرُوْفَكَ الْقَدِيْمَ، اَللَّهُمَّ عَوَائِدَكَ الْحَسَنَةَ، اَللَّهُمَّ عَطَاءَكَ الْحَسَنَ الْجَمِيْلَ، يَا قَدِيْمَ اْلإِحْسَانِ، إِحْسَانَكَ الْقَدِيْمَ، يَا دَائِمَ الْمَعْرُوْفِ، مَعْرُوْفَكَ الدَّائِمِ

Artinya: "Ya Allah (aku memohon) kelapangan-Mu yang dekat, Ya Allah (berilah aku) penutupan-Mu yang kokoh, Ya Allah (aku mohon) kebaikan-Mu yang terdahulu, Ya Allah (berilah aku) kebajikan-Mu yang baik, Ya Allah (aku mohon) pemberian-Mu yang baik lagi indah, Ya Allah Yang Maha Terdahulu kebaikan-Nya, (aku mohon) kebaikan-Mu yang terdahulu, Ya Allah Yang Maha Langgeng kebaikannya, (berilah aku) kebaikan-Mu yang langgeng."

Banyak ulama salaf yang sholeh telah mengamalkan ini dengan membacanya saat 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Al-Makki mengatakan; “Dari sebagian doa selama 10 hari ini yang kudapatkan, doa yang sudah banyak dinukil oleh orang-orang sholeh.”

Kemudian ada sebuah riwayat dari Syaikh Al-Hatthob Al-Makki Al-Maliki yang menganjurkan membaca doa tersebut di bulan Dzulhijjah. Beliau berkata, “Dianjurkan bagi umat muslim untuk selalu membaca doa ini setiap hari dengan tanpa batas hingga tiba hari qurban. Faidahnya sangatlah besar, di antaranya adalah agar bisa segera melunasi utang."

Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat. []


Sumber: Disarikan dari Kitab Kanzun Najah was Surur karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Al-Makki

Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 15 Juli 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Aziz Abdullah

Editor: Abd. Hakim Abidin