Inilah Rahasia Dzikir Yang Perlu Kita Amalkan

 
Inilah Rahasia Dzikir Yang Perlu Kita Amalkan
Sumber Gambar: Tayeb MEZAHDIA dari Pexels

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Islam, hampir seluruh amal dan ibadah ada batas-batasnya. Misalnya ibadah puasa, kita hanya diwajibkan untuk menjalankannya pada bulan Ramadhan saja.

Demikian pula Ibadah haji, kita dibatasi waktu dan tempat untuk melakukannya, yaitu bulan Dzulhijjah di Arafah-Mina-Mekkah.

Demikian pula Ibadah zakat, ada batasan mengenai jenis, jumlah dan waktunya. Kita dilarang menzakatkan semua harta kekayaan kita tanpa men-sisa-kan buat kebutuhan diri kita dan keluarga kita.

Menurut Imam Al Ghazali, hanya ada satu amalan yang tidak dibatasi yaitu dzikir. Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)

Dalam amalan-amalan lain selain zikir yang diutamakan adalah kualitasnya (baiknya), bukan kuantitasnya(banyaknya). Yang penting adalah baik tidaknya amal bukan banyak tidaknya amal itu.

Tapi khusus untuk zikir, Al-Quran memakai kata sifat dzikran katsira bukan dzikran shaliha. Betapa pun jelek (buruk) kualitas zikir kita, kita dianjurkan untuk berzikir sebanyak-banyaknya. Karena zikir harus kita lakukan sebanyak-banyaknya, maka tidak ada batasan waktu untuk berzikir. Allah SWT memuji orang yang selalu berzikir dalam setiap keadaan. Al-Quran menyebutkan: Orang-orang yang berzikir kepada Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring. (QS. Ali Imran: 191)

Dalam ayat lain, Allah berfirman: “Setelah selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah, dan berzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya. Supaya kamu beruntung. (QS. Al-Jumu’ah: 10)

Bahkan ketika kita mencari anugerah Allah, bekerja mencari nafkah, kita tak boleh meninggalkan zikir. Zikir pertama yang diajarkan Jibril, berfungsi menarik rezeki hingga mengetuk pintu surga.

Adapun kalimat zikir “Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin” menurut para masyayikh, sebaiknya dibaca di antara waktu Shalat Sunah Qobliyah dan Shalat Subuh. Namun manakala tidak memungkinkan, maka boleh dibaca ba'da (sesudah) Shalat Subuh hingga sebelum fajar menyingsing maupun setelah Shalat Zhuhur.

Seorang ulama besar yang juga Mufti, Al Habib Utsman bin Yahya mengatakan: “'Laa ilaaha illallah. Al-malikul haqqul mubin. Muhammadur Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” adalah kalimat yang tertera di pintu Ka‘bah. Siapa yang membacanya, maka akan mendapat pahala yang agung di sisi Allah SWT.”

Mengingat Allah Subhanahu wata'ala dengan rajin berzikir dapat menenangkan hati. Banyak kalimat zikir yang bisa kita amalkan dengan fadilah atau keutamannya masing-masing.

Adapun kalimat zikir yang paling digemari ialah yang berfungsi menarik rezeki. Islam sama sekali tidak melarang umatnya untuk menjadi kaya sepanjang tidak melanggar syariat dan tidak membuatnya lalai kepada Allah. Selain berikhtiar sepenuh hati, ada berbagai kalimat zikir yang bisa kita amalkan sehar-hari sebagai pengundang atau penarik rezeki. Salah satunya ialah kalimat.

لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang Maha Benar dan Nyata,"

Sebagaimana disabdakan baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam: Dari Sayyidina Ali radhiyallahu anhu, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda: "Aku mendengar Jibril berkata. 'Wahai Muhammad, siapapun umatmu yang mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illallah, al-malikul haqqul mubin' (Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang maha benar dan nyata) sebanyak 100 kali setiap hari, maka kalimat itu akan menjadi pelindungnya dari kefakiran, penghiburnya dari sepinya kubur, penyebab datangnya kekayaan dan pengetuk pintu syurga," (HR. Ad-Dailimi).

Dalam riwayat lain, Imam Al-Baghdadi dalam kitab hadits Tarikh Baghdad meriwayatkan dari Imam Malik, perawi Abu Nu'aim meriwayatkan dari Sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa membaca 'Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin' seratus kali(100X) dalam sehari, maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari dahsyatnya kubur, dan terbuka untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Nu'aim dalam bab Shifah al-Jannah, Al-Khatib Al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359).

Kalimat zikir memang boleh dibaca dan berapapun jumlahnya. Namun, ada kalimat zikir yang disyariatkan baginda Nabi untuk dibaca sebanyak-banyaknya atau dalam bilangan jumlah tertentu.Wallaahu'alam Bissawab


Editor: Nasirudin Latif