Gus Baha: Lafadz itu tidak Mengikat, yang Mengikat itu Makna

 
Gus Baha: Lafadz itu tidak Mengikat, yang Mengikat itu Makna
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Bahayanya orang yang belajar ilmu agama secara tekstual ialah sama seperti meminum racun, pasalnya ia menerima secara mentah apa yang tertulis dan tidak memfilternya menggunakan akal dan logika, sehingga mengacuhkan kontekstualnya.

Gus Baha mengisahkan dalam salah satu pengajiannya, sewaktu itu Imam Ghozali pernah mendapat banyak gugatan dari seorang ulama yang memiliki kadar keilmuan yang setara dengan Imam Ghazali. Ulama tersebut melemparkan banyak gugatan terkait dengan Ihya’ Ulumuddin, lalu Imam Ghazali menjawab gugatan dan kejanggalan ulama tersebut pada Ihya’ Ulumiddin.

Imam Ghazali mengatakan salah satunya, "Falma'aanii ausa'u minal 'ibaarah".

“Diingat-ingat kaidahnya! ‘Falma'aanii ausa'u minal 'ibaarah’. Di mana-mana, yang namanya lafadz itu tidak mengikat. Yang mengikat itu makna. ‘Falma'aanii ausa'u minal 'ibaarah’, karena jika menuruti lafaz, semua orang akan bertindak kriminal,” kata Gus Baha.

Jika seseorang menerima ilmu secara tekstual maka itu akan menyebabkan dirinya tersesat. Karena jika hanya menerima ilmu secara tekstual, seseorang seseorang menolak pengertian secara kontekstual yang di mana itu dilakukan dengan menggunakan akal dan logika, dengan berpikir.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN