Keselamatan Menyertai saat Dilahirkan, saat Diberi Kehidupan Hingga di Akhirat Kelak

 
Keselamatan Menyertai saat Dilahirkan, saat Diberi Kehidupan Hingga di Akhirat Kelak
Sumber Gambar: Facebook Wahidin Ar-Raffany

Laduni.ID, Jakarta – Nahida Ilmiah itulah nama gadis remaja itu. Lahir di Baranti, 3 Juli 2006 silam menjelang adzan magrib berkumandang. Kalimat suci itulah yang paling sering ia dengar sejak menghirup udara kehidupan dunia. Betapa tidak, selepas keluar dari rahim umminya, saya lagsung mengumandangkan suara adzan di telinga kanannya dan iqamah ditelinga kirinya.

Tak lama setelah itu, suara adzan para muazzin di masjid pun ia dengar karena rumah kami di Baranti   terdapat 4 mesjid yang bisa didengarkan suara adzannya. Semoga saja kalimat suci dalam lantunan adzan tersebut senantiasa akrab ditelinganya hingga menembus qalbunya dan tetap istiqamah.

Nama Nahida Ilmiah diberikan padanya karena beberapa alasan. Pertama, sebagai murid dari Anregurutta KH. Abd. Muin Yusuf, saya ingin mengikuti jejak beliau dalam memberikan nama putrinya. Ada salah seorang putri beliau Anregurutta atas hasil pernikahannya dengan Hj. A. Norma (dipanngil Opu Cinnong) yang merupakan adik ipar Kahar Muzakkar yang diberinya nama A. Nahida. Saat ini Ibu Hj. A. Nahida masih hidup dan menetap ditanah kelahirannya di Latuppa, Kota Palopo. 

Kedua, secara bahasa kata Nahida Ilmiah dipadankan dengan kata Nahdhatul Ulama Organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan mungkin di dunia mengingat jumlah penduduk muslim terbesar di dunia ada di Indonesia. Jadi pemberian nama Nahida Ilmiah diberikan padanya dengan harapan kelak akan menjadi wanita yang bangkit dan berkompetisi dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Bukan mengandalkan kedua orang tuanya sebagaimana kata Saidinaa Ali radhiallahu Anhu:

ليس الفتى من يقول كان أبي ولكن الفتى من يقول ها أناذا

“Pemuda hebat bukanlah ia yang berkata ‘Ini bapakku’, Tapi pemuda hebat adalah yang berani berkata ‘Ini aku’.”

Di usianya yang genap 15 Tahun di bulan Juli 2021 ini, ia sudah akan menginjakkan kaki di bangku Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa tahun ajaran 2021-2022. Sejak nyantri, ia sudah mampu menyelesaikan hapalan beberapa Juz Al Quran dan memiliki keterampilan untuk tampil membawakan ceramah di atas mimbar mesjid atas bimbingan para ustadz-ustadzahnya. Semoga keselamatan senantiasa menyertai sejak dilahirkan, saat diberi kehidupan dan saat dibangkitkan kelak di akhirat.

Ya Allah Rabbul Aalamiin. Panjangkanlah umurnya, sehatkanlah jasadnya, terangilah hatinya, teguhkanlah imannya, baikkanlah amalannya, luaskanlah rezekinya, dekatkanlah ia pada kebaikan dan jauhkanlah ia dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhannya pada agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Washallallahu Alaa Saidinaa Muhammadin Wa alaa alihi wa shahbihii Ajmaiin. (Ri Benteng, 030721)

Catatan ringan atas usia 15 Tahun Putriku Nahida Ilmiah

Oleh: Dr. Wahidin Ar-Raffany, S.Ag., MA (Katib Syuriah PCNU Sidrap/Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap)


Editor: Daniel Simatupang